Jajan Online Meningkat Saat Pandemi, Waspadai Hal Ini!

Senin, 29 November 2021 - 12:20 WIB
Data WHO memperkirakan 11-20 juta orang sakit karena demam tifoid dan mengakibatkan kematian sebanyak 128.000-161.000 orang setiap tahunnya di seluruh dunia. Kasus terbanyak demam tifoid sendiri terdapat di Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Di Indonesia, demam tifoid termasuk penyakit endemik sebab prevalensi demam tifoid yang cukup tinggi yaitu mencapai 500 kasus per 100.000 penduduk per tahun.

Berdasarkan studi yang dilakukan di daerah kumuh di Jakarta, diperkirakan insidensi demam tifoid adalah 148.7 per 100.000 penduduk per tahun pada rentang usia 2–4 tahun, 180.3 pada rentang usia 5–15 tahun dan 51.2 pada usia diatas 16 tahun.

Pencegahan Demam Tifoid

Food borne disease seperti demam tifoid dapat dicegah dengan cara menjaga sanitasi dan higienitas pribadi dan menghindari kontak dengan penderita. Mengingat Indonesia masih negara dengan endemik tifoid, maka vaksinasi merupakan langkah optimal serta efektif untuk mencegah demam tifoid.

Menurut dr. Suzy, cara kerja vaksinasi untuk penyakit tifoid yaitu meningkatkan sistem imun tubuh untuk melawan infeksi bakteri Salmonella Typhi.

“Vaksinasi dapat dilakukan mulai usia dua tahun ke atas dan untuk mendapatkan perlindungan maksimal, seseorang direkomendasikan mendapat vaksinasi tifoid setiap tiga tahun sekali,” kata dia.



Salah satu jenis vaksin tifoid yang umum digunakan adalah vaksin tifoid injeksi polisakarida Vi. Data setelah pemantauan selama 20 bulan menunjukkan vaksin tifoid jenis ini memberikan perlindungan terhadap penyakit tifoid sebesar 74%.

Dengan melakukan vaksinasi tifoid, seseorang yang sangat suka mengonsumsi jajanan online tidak perlu khawatir menderita penyakit tifoid melalui makanan yang mereka konsumsi.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More