Pandemi Membaik, Pengembang Mulai Fokus Garap Properti Komersial
Minggu, 28 November 2021 - 19:16 WIB
Tuti Mugiastuti, Direktur Marketing PT Alexandra Citra Pertiwi (pengembang GCC 2) menambahkan, Lokasi Grand Cikarang City 2 sangat strategis berada persis di jalan jalur provinsi dan juga berada di perbatasan antara Cikarang dan Karawang.
“Cikarang sendiri sebagai kawasan industri terbesar di Asia, sementara Karawang adalah kota industri terbesar di Indonesia. Sehingga konsumen sangat beruntung beli ruko maupun rumah di Grand Cikarang City 2 karena potensi dan prospeknya sangat tinggi,” terang Tuti.
Hingga saat ini, dalam kawasan Grand Cikarang City 2 sudah dihuni oleh sekitar 4.500 kepala keluarga. Sementara hunian yang terbangun berjumlah sebanyak hampir 5.000 unit rumah.
Dari total lahan seluas 260 hektare kini telah dikembangkan seluas 60 hektar. Beberapa fasilitas juga sudah dibangun, seperti tempat ibadah, hingga persiapan pembangunan fasilitas sport city.
Asmat menambahkan, komposisi ideal antara hunian dan fasilitas komersial adalah sekitar 5-10 %. Sehingga dengan jumlah hunian 5.000 unit, maka jumlah ruko-nya sekitar 200 unit.
“Komposisi inilah yang mau kami capai supaya kotanya bisa lebih hidup. Baik komersial maupun hunian dengan populasinya yang banyak, maka akan saling mendukung. Kami berharap agar kawasan ini menjadi kota mandiri yang berdiri sendiri," tandasnya.
“Cikarang sendiri sebagai kawasan industri terbesar di Asia, sementara Karawang adalah kota industri terbesar di Indonesia. Sehingga konsumen sangat beruntung beli ruko maupun rumah di Grand Cikarang City 2 karena potensi dan prospeknya sangat tinggi,” terang Tuti.
Hingga saat ini, dalam kawasan Grand Cikarang City 2 sudah dihuni oleh sekitar 4.500 kepala keluarga. Sementara hunian yang terbangun berjumlah sebanyak hampir 5.000 unit rumah.
Dari total lahan seluas 260 hektare kini telah dikembangkan seluas 60 hektar. Beberapa fasilitas juga sudah dibangun, seperti tempat ibadah, hingga persiapan pembangunan fasilitas sport city.
Baca Juga
Asmat menambahkan, komposisi ideal antara hunian dan fasilitas komersial adalah sekitar 5-10 %. Sehingga dengan jumlah hunian 5.000 unit, maka jumlah ruko-nya sekitar 200 unit.
“Komposisi inilah yang mau kami capai supaya kotanya bisa lebih hidup. Baik komersial maupun hunian dengan populasinya yang banyak, maka akan saling mendukung. Kami berharap agar kawasan ini menjadi kota mandiri yang berdiri sendiri," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda