Petani Milenial Tangerang Budidayakan Hortikultura di Lahan 100 Hektare
Senin, 13 Desember 2021 - 20:16 WIB
Dedi Nursyamsi menambahkan Indonesia membutuhkan petani milenial yang menjadi tonggak pembangunan pertanian. DPM/DPA adalah SDM pilihan, kehadirannya harus dapat meresonansi generasi muda lainnya. Pertanian adalah sektor yang menjanjikan.
“Petani itu keren. Kalian akan sukses bila menerapkan kunci keberhasilan pertanian yakni meningkatkan daya saing dengan menggenjot produktivitas. Gunakan varietas unggul, lakukan pemupukan berimbang sesuai kebutuhan tanaman. Jangan ragu memanfaatkan alat mekanisasi pertanian,” kata Dedi Nursyamsi.
(Baca juga:Mentan Ajak Petani Milenial Perkuat Kedaulatan Pangan)
Suherman begitu optimistis dalam menggeluti usahanya. Karena bergulat dengan pertanian sejak kecil sehingga faham tentang pola tanam, perawatan, panen bahkan peluang pasar. “Kalau saya bisa, saya yakin yang lain juga bisa,” katanya.
Saat ini Suherman memiliki sekitar 100 ha lahan yang ditanami aneka tanaman hortikultura. Lahan tersebut ditanami sawi, kangkung, cabai, bawang merah, jagung, pare dengan pola rotasi dan diversifikasi tanaman.
“Fokus, inovatif dan pandai mencari peluang adalah kunci untuk sukses. Petani harus kreatif dan cepat mengambil keputusan, jika tanam A tidak untung maka ditambah dengan tanam B. Tidak boleh langsung menyerah kalau rugi. Awalnya, saya menjual sayur sendiri ke pasar dengan kendaraan roda tiga. Dagangan saya habis, tapi tidak tahu diambil siapa,” katanya.
Meskipun awalnya merugi, dia terus belajar termasuk bergaul dengan banyak orang yang memahami seluk-beluk pemasaran dan penjualan seraya terus membuka peluang pasar.
“Saat ini karyawan saya ke pasar dengan kendaraan pikap, pedagang sudah mengenal itu produk saya. Mereka yang datang mencari, saya pun untung,” kata Suherman kepada Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti yang mengunjungi lahan pertaniannya di kawasan Sepatan Timur, Tangerang.
(Baca juga:Electrifying Agriculture Tarik Minat Petani Milenial)
Kapusdik Idha WA menuturkan kiat sukses Suherman adalah tidak cepat puas, dan terus berusaha mengembangkan usahanya, didukung dinas pertanian dan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR), Suherman pun berencana untuk pengadaan screenhouse mendukung penerapan smart farming.
“Petani itu keren. Kalian akan sukses bila menerapkan kunci keberhasilan pertanian yakni meningkatkan daya saing dengan menggenjot produktivitas. Gunakan varietas unggul, lakukan pemupukan berimbang sesuai kebutuhan tanaman. Jangan ragu memanfaatkan alat mekanisasi pertanian,” kata Dedi Nursyamsi.
(Baca juga:Mentan Ajak Petani Milenial Perkuat Kedaulatan Pangan)
Suherman begitu optimistis dalam menggeluti usahanya. Karena bergulat dengan pertanian sejak kecil sehingga faham tentang pola tanam, perawatan, panen bahkan peluang pasar. “Kalau saya bisa, saya yakin yang lain juga bisa,” katanya.
Saat ini Suherman memiliki sekitar 100 ha lahan yang ditanami aneka tanaman hortikultura. Lahan tersebut ditanami sawi, kangkung, cabai, bawang merah, jagung, pare dengan pola rotasi dan diversifikasi tanaman.
“Fokus, inovatif dan pandai mencari peluang adalah kunci untuk sukses. Petani harus kreatif dan cepat mengambil keputusan, jika tanam A tidak untung maka ditambah dengan tanam B. Tidak boleh langsung menyerah kalau rugi. Awalnya, saya menjual sayur sendiri ke pasar dengan kendaraan roda tiga. Dagangan saya habis, tapi tidak tahu diambil siapa,” katanya.
Meskipun awalnya merugi, dia terus belajar termasuk bergaul dengan banyak orang yang memahami seluk-beluk pemasaran dan penjualan seraya terus membuka peluang pasar.
“Saat ini karyawan saya ke pasar dengan kendaraan pikap, pedagang sudah mengenal itu produk saya. Mereka yang datang mencari, saya pun untung,” kata Suherman kepada Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti yang mengunjungi lahan pertaniannya di kawasan Sepatan Timur, Tangerang.
(Baca juga:Electrifying Agriculture Tarik Minat Petani Milenial)
Kapusdik Idha WA menuturkan kiat sukses Suherman adalah tidak cepat puas, dan terus berusaha mengembangkan usahanya, didukung dinas pertanian dan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR), Suherman pun berencana untuk pengadaan screenhouse mendukung penerapan smart farming.
tulis komentar anda