Kapan Lagi Punya Bisnis Global dengan Citarasa Lokal
Selasa, 14 Desember 2021 - 16:53 WIB
Jika pun ada maka terkadang stok-nya tidak stabil. Ia pun berkeliling untuk mencari vape store, mencari pod yang closed-system (sekali pakai buang) sangat sulit.
Sementara terkait kendala ketika menekuni bisnis RELX, Henrico bercerita seputar kondisi bisnis ini pada 2 sampai 3 bulan lalu. Dimana pengguna pod masih bisa dihitung pakai jari di Medan dan kultur rokok konvensional kita masih kuat.
"Jadi masih kurang awam pengguna POD ini. Kalau sekarang orang mulai banyak yang beralih, kesadaran kesehatan mulai meningkat, asap dan bau rokok juga uda gak nyaman. Jadi banyak perokok yang mencari tau sendiri POD itu apa," paparnya.
Sambung dia mengungkapkan, saat ini demand tetap ada bahkan setiap hari terus meningkat. "Yang penting kuncinya satu aja, jangan pernah putus stok semua varian rasa," terang dia.
Henrico menyarankan bagi pemula untuk tidak ragu membuka toko RELX. Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membuka karena merk RELX sangat cepat berkembang. Adapun bentuk dukungan yang diberikan oleh tim RELX International, dari mulai pemetaan area toko, training untuk staff, furniture & kelengkapan display.
Lalu POS sistem penjualan, promosi yang dijalankan pada saat awal buka toko, jaminan produk yang dijual ke konsumen, hingga sampai konsultasi pengembangan bisnis. Dan ditambah lagi dengan penguatan brand maka akan membantu penjualan juga.
"Jadi jangan khawatir dan miliki toko Anda secepatnya, kapan lagi punya bisnis global dengan citarasa lokal" tandasnya.
Terpisah, Viktor Wilson (30) mengaku mendapatkan jumlah yang sangat besar di setiap bulan dari bisnis toko RELX. Pendapatan yang fantastis tersebut karena toko RELX milik Viktor berada di kawasan bisnis dan komunitas sepeda.
Tidak heran, lajang yang pernah bekerja di bank ini mengaku sejak menekuni toko RELX, ia telah memiliki kehidupan yang jauh lebih baik dalam hal pendapatan dan peluang bisnis.
"Ke depan saya segera membuka beberapa toko lagi. Karena RELX merupakan peluang bisnis yang baik. Apalagi brand-nya sangat mendukung dan memperhatikan partner bisnis,," paparnya.
Sementara terkait kendala ketika menekuni bisnis RELX, Henrico bercerita seputar kondisi bisnis ini pada 2 sampai 3 bulan lalu. Dimana pengguna pod masih bisa dihitung pakai jari di Medan dan kultur rokok konvensional kita masih kuat.
"Jadi masih kurang awam pengguna POD ini. Kalau sekarang orang mulai banyak yang beralih, kesadaran kesehatan mulai meningkat, asap dan bau rokok juga uda gak nyaman. Jadi banyak perokok yang mencari tau sendiri POD itu apa," paparnya.
Sambung dia mengungkapkan, saat ini demand tetap ada bahkan setiap hari terus meningkat. "Yang penting kuncinya satu aja, jangan pernah putus stok semua varian rasa," terang dia.
Henrico menyarankan bagi pemula untuk tidak ragu membuka toko RELX. Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membuka karena merk RELX sangat cepat berkembang. Adapun bentuk dukungan yang diberikan oleh tim RELX International, dari mulai pemetaan area toko, training untuk staff, furniture & kelengkapan display.
Lalu POS sistem penjualan, promosi yang dijalankan pada saat awal buka toko, jaminan produk yang dijual ke konsumen, hingga sampai konsultasi pengembangan bisnis. Dan ditambah lagi dengan penguatan brand maka akan membantu penjualan juga.
"Jadi jangan khawatir dan miliki toko Anda secepatnya, kapan lagi punya bisnis global dengan citarasa lokal" tandasnya.
Terpisah, Viktor Wilson (30) mengaku mendapatkan jumlah yang sangat besar di setiap bulan dari bisnis toko RELX. Pendapatan yang fantastis tersebut karena toko RELX milik Viktor berada di kawasan bisnis dan komunitas sepeda.
Tidak heran, lajang yang pernah bekerja di bank ini mengaku sejak menekuni toko RELX, ia telah memiliki kehidupan yang jauh lebih baik dalam hal pendapatan dan peluang bisnis.
"Ke depan saya segera membuka beberapa toko lagi. Karena RELX merupakan peluang bisnis yang baik. Apalagi brand-nya sangat mendukung dan memperhatikan partner bisnis,," paparnya.
tulis komentar anda