Rombak Model Bisnis SMESCO, Teten: Harus Bisa Hidup, Tak Hanya Disuntik APBN
Selasa, 28 Desember 2021 - 11:10 WIB
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, bahwa Presiden Joko Widodo memberikan arahan agar pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Koperasi dan UKM yakni SMESCO Indonesia harus dilakukan secara profesional. Pasalnya, SMESCO Indonesia sebelumnya hanya dikenal sebagai tempat yang mengandalkan binsis dengan properti yang dimiliki, dalam artian sering disewakan untuk acara pernikahan dan beragam acara lainnya.
"Pengembangan SMESCO ini jadi perhatian langsung dari Pak Presiden, di mana mengelola SMESCO ini harus dilakukan secara profesional. SMESCO ini sebetulnya hampir sama dengan BUMN, dalam artian harus bisa hidup dari bisnis sendiri dan tidak hanya sekadar disuntik APBN saja," ungkap Teten di Jakarta, Selasa (29/12/2021).
Maka dari itu, menurut Teten, SMESCO Indonesia saat ini telah melakukan perombakan dan mengubah bisnis model sebagai trading house dan center of excelence untuk UMKM dengan beberapa program. Di antaranya Smesco Labo untuk meningkatkan kualitas produksi dan product knowledge, Siren.ID yang merupakan akses perluasan pemasaran produk UMKM, Smesco Fulfillment Center, yang merupakan solusi jaringan logistic terintegrasi dengan tarif flat, BNI XPORA trading house UMKM yang merupakan pusat layanan ekspor serta program pemasaran lainnya.
"Saya optimis dengan perubahan bisnis model ini, SMESCO Indonesia akan maju dan ini yang kita semua harapkan," ujar Teten.
Teten menambahkan, saat ini SMESCO Indonesia harus terintegrasi dengan agenda besar KemenKopUKM yakni mengubah struktur ekonomi Indonesia, di mana 99,6% usaha di Indonesia masih didominasi oleh usaha mikro. Karena itu, lanjutnya, program utama KemenKopUKM saat ini ialah melakukan redesain kebijakan agar UMKM Indonesia naik kelas.
"Pendekatannya ekosistem, bagaimana pembiayaan untuk UMKM bisa makin mudah, bisa mengakses modal ventura, pembiayaan koperasi juga. Akses pasar juga kita tingkatkan. Termasuk pengembangan kewirausahaan dan SDM. Makanya nanti di SMESCO Indonesia akan ada proses inkubasi dan kurasi produk. Saya optimis ke depan kita akan punya produk UMKM yang terkurasi dengan baik dan mampu go global," tegasnya.
"Pengembangan SMESCO ini jadi perhatian langsung dari Pak Presiden, di mana mengelola SMESCO ini harus dilakukan secara profesional. SMESCO ini sebetulnya hampir sama dengan BUMN, dalam artian harus bisa hidup dari bisnis sendiri dan tidak hanya sekadar disuntik APBN saja," ungkap Teten di Jakarta, Selasa (29/12/2021).
Maka dari itu, menurut Teten, SMESCO Indonesia saat ini telah melakukan perombakan dan mengubah bisnis model sebagai trading house dan center of excelence untuk UMKM dengan beberapa program. Di antaranya Smesco Labo untuk meningkatkan kualitas produksi dan product knowledge, Siren.ID yang merupakan akses perluasan pemasaran produk UMKM, Smesco Fulfillment Center, yang merupakan solusi jaringan logistic terintegrasi dengan tarif flat, BNI XPORA trading house UMKM yang merupakan pusat layanan ekspor serta program pemasaran lainnya.
"Saya optimis dengan perubahan bisnis model ini, SMESCO Indonesia akan maju dan ini yang kita semua harapkan," ujar Teten.
Teten menambahkan, saat ini SMESCO Indonesia harus terintegrasi dengan agenda besar KemenKopUKM yakni mengubah struktur ekonomi Indonesia, di mana 99,6% usaha di Indonesia masih didominasi oleh usaha mikro. Karena itu, lanjutnya, program utama KemenKopUKM saat ini ialah melakukan redesain kebijakan agar UMKM Indonesia naik kelas.
"Pendekatannya ekosistem, bagaimana pembiayaan untuk UMKM bisa makin mudah, bisa mengakses modal ventura, pembiayaan koperasi juga. Akses pasar juga kita tingkatkan. Termasuk pengembangan kewirausahaan dan SDM. Makanya nanti di SMESCO Indonesia akan ada proses inkubasi dan kurasi produk. Saya optimis ke depan kita akan punya produk UMKM yang terkurasi dengan baik dan mampu go global," tegasnya.
(akr)
tulis komentar anda