China Dikecam! Genjot Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara Saat Negara Lain Atasi Emisi Karbon

Rabu, 29 Desember 2021 - 09:57 WIB
China mendapat kecaman karena menyetujui pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara baru ketika negara-negara lain mencoba untuk menekan emisi karbon. Foto/Dok Reuters
BEIJING - China mendapat kecaman karena menyetujui pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara baru ketika negara-negara lain mencoba untuk menekan emisi karbon. Dilansir Reuters, China kabarnya telah menyelesaikan 1.000 megawatt pertama dari pabrik Shanghaimiao, untuk menjadi yang terbesar dan saat ini dalam proses pembangunan di negeri Tirai Bambu itu.

Sementara itu operatornya, Guodian Power Shanghaimiao Corporation sebagai anak perusahaan dari China Energy Investment Corporation yang dikelola pemerintah pusat, mengatakan pada hari Selasa bahwa teknologi pabrik merupakan yang paling efisien di dunia, dengan tingkat konsumsi batu bara dan air terendah.



Terletak di Ordos di wilayah barat laut Mongolia Dalam yang kaya batu bara, pabrik ini pada akhirnya akan memiliki empat unit pembangkit, dan dirancang untuk mengirimkan listrik ke provinsi Shandong pesisir timur melalui jaringan tegangan ultra-tinggi jarak jauh.



China bertanggung jawab atas lebih dari setengah pembangkit listrik tenaga batu bara secara global dan diperkirakan akan mengalami peningkatan 9% dari tahun ke tahun pada tahun 2021, menurut sebuah laporan Badan Energi Internasional yang diterbitkan bulan ini.



Beijing sendiri telah berjanji untuk mulai mengurangi konsumsi batu bara , tetapi akan melakukannya setelah 2025. Hal ini memberi pengembang kelonggaran yang cukup besar untuk meningkatkan kapasitas lebih lanjut dalam empat tahun mendatang.

Sebuah laporan yang diterbitkan bulan ini oleh para peneliti di China State Grid Corporation mengatakan masalah keamanan energi berarti negara itu kemungkinan akan membangun sebanyak 150 gigawatt (GW) kapasitas tenaga batu bara baru selama periode 2021-2025, sehingga totalnya menjadi 1.230 GW.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More