Kuartal I/2020, Astra Agro Cetak Laba Bersih Rp371 Miliar
Rabu, 10 Juni 2020 - 12:40 WIB
Mengenai kinerja perseroa, Santosa mengatakan, turunnya harga CPO sepanjang tahun 2019 mempengaruhi kinerja perusahaan. "Pendapatan Astra Agro pada periode tahun 2019 turun 8,5% dari Rp19,08 triliun menjadi Rp17,45 triliun sehingga laba bersih Astra Agro pada tahun 2019 sebesar Rp211 milIar," jelasnya.
Santosa menyampaikan bahwa berdasarkan hasil RUPST, pemegang saham menyetujui penggunaan 45% laba bersih Perseroan sebagai dividen. Atau sebesar Rp49 per saham dibagikan sebagai dividen tunai. "Sisa laba bersih dibukukan sebagai laba ditahan perseroan," tuturnya.
Sementara itu, untuk periode Januari-Maret 2020, Aantosa menjelaskan laba bersih Astra Agro meningkat 892% menjadi Rp371,06 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Dengan kenaikan itu, laba per saham juga meningkat 891,72% dari Rp19,44 pada kuartal I/2019 menjadi Rp192,79 pada kuartal I/2020.
(Baca Juga: Gapki: Pasar Tradisional Mulai Pulih dan Memberi Harapan)
Kenaikan laba bersih perusahaan pada kuartal I/2020 ini didorong oleh peningkatan rata-rata harga jual minyak kelapa sawit sebesar 45% menjadi Rp9.037/kg. Pada periode yang sama, pendapatan bersih Astra Agro naik 13,3% dari Rp4,23 triliun menjadi Rp4,80 triliun. "Faktor cuaca mempengaruhi produksi TBS pada kuartal pertama tahun ini," kata Santosa.
Dari aspek operasional, pada kuartal I tahun 2020, produksi TBS Astra Agro turun 8,5% dari 1,21 juta ton menjadi 1,1 juta ton. Produksi CPO turun 14,6% dari 415.000 ton menjadi 354.000 ton. Produksi olein meningkat 20,9% dari 83.600 ton menjadi 101.100 ton.
Untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan sepanjang tahun 2020, lanjut Santosa, Astra Agro menerapkan rencana strategis antara lain melanjutkan program intensifikasi, mekanisasi dan automasi melalui penerapan inovasi teknologi. Selain itu, Astra Agro juga melakukan penelitian untuk mengembangkan benih unggul dan aplikasi terapannya, serta melanjutkan operasi industri hilir juga menggulirkan program peremajaan tanaman (replanting).
Santosa menyampaikan bahwa berdasarkan hasil RUPST, pemegang saham menyetujui penggunaan 45% laba bersih Perseroan sebagai dividen. Atau sebesar Rp49 per saham dibagikan sebagai dividen tunai. "Sisa laba bersih dibukukan sebagai laba ditahan perseroan," tuturnya.
Sementara itu, untuk periode Januari-Maret 2020, Aantosa menjelaskan laba bersih Astra Agro meningkat 892% menjadi Rp371,06 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Dengan kenaikan itu, laba per saham juga meningkat 891,72% dari Rp19,44 pada kuartal I/2019 menjadi Rp192,79 pada kuartal I/2020.
(Baca Juga: Gapki: Pasar Tradisional Mulai Pulih dan Memberi Harapan)
Kenaikan laba bersih perusahaan pada kuartal I/2020 ini didorong oleh peningkatan rata-rata harga jual minyak kelapa sawit sebesar 45% menjadi Rp9.037/kg. Pada periode yang sama, pendapatan bersih Astra Agro naik 13,3% dari Rp4,23 triliun menjadi Rp4,80 triliun. "Faktor cuaca mempengaruhi produksi TBS pada kuartal pertama tahun ini," kata Santosa.
Dari aspek operasional, pada kuartal I tahun 2020, produksi TBS Astra Agro turun 8,5% dari 1,21 juta ton menjadi 1,1 juta ton. Produksi CPO turun 14,6% dari 415.000 ton menjadi 354.000 ton. Produksi olein meningkat 20,9% dari 83.600 ton menjadi 101.100 ton.
Untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan sepanjang tahun 2020, lanjut Santosa, Astra Agro menerapkan rencana strategis antara lain melanjutkan program intensifikasi, mekanisasi dan automasi melalui penerapan inovasi teknologi. Selain itu, Astra Agro juga melakukan penelitian untuk mengembangkan benih unggul dan aplikasi terapannya, serta melanjutkan operasi industri hilir juga menggulirkan program peremajaan tanaman (replanting).
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda