Bantu Petani Sawit, Program B30 Dinilai Layak Dilanjutkan

Rabu, 10 Juni 2020 - 12:21 WIB
Tak hanya itu, kata Raden Pardede, di kala pandemi Covid-19 ini, Indonesia harus memiliki lokomotif ekonomi yang mampu membangkitkan perekonomian nasional. Saat ini, hampir semua sektor ekonomi terpuruk. Sektor ekonomi yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 ini salah satunya adalah perkebunan kelapa sawit beserta industri turunannya.

(Baca Juga: Menang Banyak, Implementasi B30 Tahun Ini Hemat Devisa Rp63,4 T)

Program B30 di 2020 ini akan menggunakan biodisel sebanyak 9,59 juta kiloliter (KL). Manfaat ekonomi dan sosial dari implementasi Program B30 akan menghemat devisa sebesar USD5,13 miliar atau setara dengan Rp63,39 triliun. Hilirisasi CPO menjadi biodisel juga memberikan nilai tambah Rp13,82 triliun.

Program B30 ini juga dinilai akan mempertahankan tenaga kerja petani sawit di on farm sebanyak 1,2 juta orang dan di off farm sebanyak 9.005 orang. Selain itu juga akan mengurangi emisi GRK sebanyak 14,25 juta ton CO2.

Di bagian lain, Wakil Ketua Komisi IV DPR Hasan Aminuddin mengatakan, pemerintah harus memproteksi petani untuk menyediakan pangan masyarakat. Tentu saja juga para petani sawit saat ini juga perlu mendapatkan proteksi dan insentif. Program B30 secara tidak langsung juga merupakan proteksi yang dilakukan pemerintah dalam rangka menjaga harga TBS tetap pada harga yang menguntungkan petani. "Adanya proteksi terhadap petani ini merupakan salah satu rekomendasi Komisi IV DPR kepada pemerintah," tegasnya.
(fjo)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More