Asing Kabur, Sepekan Rp1,68 Triliun Keluar dari Indonesia
Jum'at, 07 Januari 2022 - 20:40 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing dalam sepekan keluar dari pasar keuangan domestik sebesar Rp1,68 triliun.
Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono merinci, aliran modal asing yang keluar itu berasal dari jual neto (net buy) di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sekitar Rp2,93 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp1,25 triliun.
"Berdasarkan data transaksi 3-6 Januari 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp1,68 triliun terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp2,93 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp1,25 triliun," kata Erwin di Jakarta, Jumat (7/1/2022).
Selanjutnya, tingkat premi risiko Credit Default Swaps (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level dari 73,55 basis poin (bps) menjadi 77,27 bps per 6 Januari 2022. Sementara, tingkat imbal hasil (yield) SBN bertenor 10 tahun pada Kamis sore naik ke level 6,37 persen. Kenaikan juga terjadi pada yield surat utang AS US Treasury 10 tahun ke level 1,72 persen.
"BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu," tandasnya.
Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono merinci, aliran modal asing yang keluar itu berasal dari jual neto (net buy) di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sekitar Rp2,93 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp1,25 triliun.
"Berdasarkan data transaksi 3-6 Januari 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp1,68 triliun terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp2,93 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp1,25 triliun," kata Erwin di Jakarta, Jumat (7/1/2022).
Selanjutnya, tingkat premi risiko Credit Default Swaps (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level dari 73,55 basis poin (bps) menjadi 77,27 bps per 6 Januari 2022. Sementara, tingkat imbal hasil (yield) SBN bertenor 10 tahun pada Kamis sore naik ke level 6,37 persen. Kenaikan juga terjadi pada yield surat utang AS US Treasury 10 tahun ke level 1,72 persen.
"BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu," tandasnya.
(nng)
tulis komentar anda