Skema Distribusi Minyak Goreng Kemasan Rp14.000/Liter Masih Digodok
Senin, 10 Januari 2022 - 13:33 WIB
JAKARTA - Pemerintah masih menggodok skema pendistribusian subsidi minyak goreng kemasan sederhana seharga Rp14.000 per liter. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan menyatakan, pemerintah ingin memastikan persiapan yang matang.
Pasalnya, jumlah minyak goreng yang akan digelontorkan tidaklah sedikit, yakni sebanyak 1,2 miliar liter dan harus menjangkau seluruh wilayah Indonesia. "Skema sedang kami siapkan," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (10/1/2022).
Dengan skema yang matang, kata dia, pelaksanaan penjualan minyak goreng di tangan pedagang bisa sesuai arahan pemerintah. Artinya, tidak ada pedagang yang memainkan harga kepada konsumen. Selain itu, minyak goreng subsidi bisa tepat sasaran yakni masyarakat kelas bawah.
Dia menjelaskan, pemerintah akan melibatkan 70 produsen minyak goreng dan 225 jasa pengemasan untuk penyediaan miliaran liter minyak goreng bersubsidi tersebut.
Selain itu, sebelumnya pemerintah juga sudah menggelontorkan 4 juta liter minyak goreng di 47.000 gerai pasar modern. Distribusi tersebut menjadi bagian dari 11 juta liter minyak goreng yang digelontorkan pemerintah dalam operasi pasar minyak goreng Rp14.000 per liter.
Oke menambahkan, dalam pendistribusian 4 juta liter minyak goreng tersebut terdapat kendala, di mana wilayah timur Indonesia masih ada yang belum kebagian bantuan tersebut. Hal itu lantaran produsen minyak goreng baru mendistribusikan di pasar-pasar daerah jangkauan produsen.
"Ada kendala karena ini sifatnya perhatian produsen maka kebanyakan disalurkan di daerah-daerah jangkauan produsen sehingga untuk wilayah timur masih banyak yang kosong," ungkapnya.
Pasalnya, jumlah minyak goreng yang akan digelontorkan tidaklah sedikit, yakni sebanyak 1,2 miliar liter dan harus menjangkau seluruh wilayah Indonesia. "Skema sedang kami siapkan," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (10/1/2022).
Dengan skema yang matang, kata dia, pelaksanaan penjualan minyak goreng di tangan pedagang bisa sesuai arahan pemerintah. Artinya, tidak ada pedagang yang memainkan harga kepada konsumen. Selain itu, minyak goreng subsidi bisa tepat sasaran yakni masyarakat kelas bawah.
Dia menjelaskan, pemerintah akan melibatkan 70 produsen minyak goreng dan 225 jasa pengemasan untuk penyediaan miliaran liter minyak goreng bersubsidi tersebut.
Selain itu, sebelumnya pemerintah juga sudah menggelontorkan 4 juta liter minyak goreng di 47.000 gerai pasar modern. Distribusi tersebut menjadi bagian dari 11 juta liter minyak goreng yang digelontorkan pemerintah dalam operasi pasar minyak goreng Rp14.000 per liter.
Oke menambahkan, dalam pendistribusian 4 juta liter minyak goreng tersebut terdapat kendala, di mana wilayah timur Indonesia masih ada yang belum kebagian bantuan tersebut. Hal itu lantaran produsen minyak goreng baru mendistribusikan di pasar-pasar daerah jangkauan produsen.
"Ada kendala karena ini sifatnya perhatian produsen maka kebanyakan disalurkan di daerah-daerah jangkauan produsen sehingga untuk wilayah timur masih banyak yang kosong," ungkapnya.
(ind)
tulis komentar anda