Langka, Pembelian Minyak Goreng Dibatasi
Kamis, 13 Januari 2022 - 16:50 WIB
JAKARTA - Melonjaknya harga minyak goreng yang belum berangsur turun mengakibatkan ketersediaan barang menjadi langka. Tak pelak, ritel modern membatasi jumlah pembelian kepada konsumen. Hal ini salah satu upaya memberikan keadilan bagi masyarakat.
Pantauan tim MNC Portal Indonedia (MPI) hari ini, Kamis (13/1/2022), di salah satu gerai ritel modern di bilangan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, minyak goreng kemasan terlihat terbatas di rak penyimpan. Makanya, tertera pengumuman yang bertuliskan "Batas Maksimal Pembelian Minyak Goreng Maksimal 2 pcs per Konsumen".
Salah seorang pegawai ritel yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, stok barang di gudang sudah menipis. Pihak ritel pun mengimbau untuk membatasi jumlah pembelian kepada konsumen.
"Minyak goreng lagi langka banget. Stok minyak tinggal segini aja, di gudang udah nggak ada lagi. Makanya dibatesin," kata pegawai ritel saat bertemu MPI di lokasi.
Minyak goreng yang tersedia di ritel tersebut terdiri dari beberapa merek. Harga jualnya mulai dari Rp19.700 hingga Rp30.500 per liter. Sementara untuk ukuran 2 liter hanya tersedia dengan banderol Rp42.300.
Ndilalahnya, bukan minyak goreng kemasan saja yang mengalami kelangkaan, melainkan gula pasir juga demikian. Sampai-sampai, terdapat keterangan imbauan "Pembelian Gula Maksimal 2 Pack per Konsumen".
Pegawai ritel mengungkapkan, stok gula pasir yang bermerek buatan perusahaan sudah tidak ada, alias habis. Yang tersisa hanyalah merek perusahaan ritel tersebut dengan harga Rp12.500/kg.
"Gula juga tuh langka sekarang. Yang bermerek saja sudah nggak ada barangnya lagi. Sisa ini aja yang merek sendiri. Itu pun enggak banyak. Pembeli jadinya cuma boleh beli 2 aja paling banyak," terang pegawai ritel.
Kemarin (12/2/202) Kementerian Perdagangan mengatakan program 1,2 miliar liter minyak goreng akan diluncurkan pada pekan kedua Januari 2022. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut, program 1,2 miliar liter minyak goreng disediakan pemerintah untuk enam bulan pertama di tahun ini.
Pantauan tim MNC Portal Indonedia (MPI) hari ini, Kamis (13/1/2022), di salah satu gerai ritel modern di bilangan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, minyak goreng kemasan terlihat terbatas di rak penyimpan. Makanya, tertera pengumuman yang bertuliskan "Batas Maksimal Pembelian Minyak Goreng Maksimal 2 pcs per Konsumen".
Salah seorang pegawai ritel yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, stok barang di gudang sudah menipis. Pihak ritel pun mengimbau untuk membatasi jumlah pembelian kepada konsumen.
"Minyak goreng lagi langka banget. Stok minyak tinggal segini aja, di gudang udah nggak ada lagi. Makanya dibatesin," kata pegawai ritel saat bertemu MPI di lokasi.
Minyak goreng yang tersedia di ritel tersebut terdiri dari beberapa merek. Harga jualnya mulai dari Rp19.700 hingga Rp30.500 per liter. Sementara untuk ukuran 2 liter hanya tersedia dengan banderol Rp42.300.
Ndilalahnya, bukan minyak goreng kemasan saja yang mengalami kelangkaan, melainkan gula pasir juga demikian. Sampai-sampai, terdapat keterangan imbauan "Pembelian Gula Maksimal 2 Pack per Konsumen".
Pegawai ritel mengungkapkan, stok gula pasir yang bermerek buatan perusahaan sudah tidak ada, alias habis. Yang tersisa hanyalah merek perusahaan ritel tersebut dengan harga Rp12.500/kg.
"Gula juga tuh langka sekarang. Yang bermerek saja sudah nggak ada barangnya lagi. Sisa ini aja yang merek sendiri. Itu pun enggak banyak. Pembeli jadinya cuma boleh beli 2 aja paling banyak," terang pegawai ritel.
Kemarin (12/2/202) Kementerian Perdagangan mengatakan program 1,2 miliar liter minyak goreng akan diluncurkan pada pekan kedua Januari 2022. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut, program 1,2 miliar liter minyak goreng disediakan pemerintah untuk enam bulan pertama di tahun ini.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda