Properti Outlook 2022: Era Kebangkitan Dimulai
Jum'at, 21 Januari 2022 - 22:32 WIB
Kolaborasi Strategis Pemerintah dan Swasta
Turut hadir dalam acara Property Outlook 2022 adalah perwakilan Bank Indonesia, Ndari Surjaningsih yang menjabat sebagai Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial. Dalam pemaparannya pada sesi pertama, dijelaskan bahwa permintaan properti residen yang mengalami peningkatan penjualan pada kuartal II/2021, khususnya untuk rumah tipe menengah (21-70 m2) dan besar (>70 m2).
“Bank Indonesia berharap dengan adanya kebijakan strategis seperti pelonggaran rasio LTV dan perpanjangan insentif PPN DTP tahun ini, sektor properti dapat bangkit dan turut berkontribusi mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional," terang Ndari.
Penerapan kebijakan dari pemerintah tentunya memerlukan kolaborasi dan dukungan dari para pelaku industri properti, salah satunya datang dari Real Estat Indonesia. Asosiasi pebisnis properti terkemuka di Tanah Air ini berhasil mencatat realisasi rumah komersial yang pada 2021 terjual sebanyak 73.518 unit di berbagai daerah di Indonesia. Angka tersebut meroket 223 persen dari periode sama pada tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 22.721 unit.
“Sentimen positif pasar properti sudah jelas terlihat dengan peningkatan penjualan rumah komersial yang naik hingga 223% pada 2021 dibanding 2020. Tren ini tentu jadi bukti pemulihan industri properti yang didukung oleh kerja sama berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintah,” pungkas Ketua Umum Real Estat Indonesia Totok Lusida.
Melalui pembahasan di sesi “Menjawab Tantangan dan Memanfaatkan Peluang di Era Baru Properti”, CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda turut menyinggung pemulihan di sektor properti. Indikator perekonomian nasional telah menunjukkan kondisi yang membaik sejak pandemi awal 2021. Laju perekonomian nasional telah mengalami pertumbuhan positif pada kuartal III/2021 sebesar 3,51 persen (quarter on quarter), meskipun sebagian masih ditopang oleh tingkat pembelanjaan negara. Namun demikian hampir semua sektor industri mengalami pertumbuhan.
“Secara nasional kita telah melihat tanda-tanda rebound dengan pasar properti yang mulai bergeliat kembali. Akselerasi pemulihan diharapkan terjadi dengan dukungan kebijakan pemerintah dan minat beli masyarakat yang terus naik. Jadi kita bawa semangat ini untuk industri properti bisa bangkit tahun ini,” jelas Ali.
Turut hadir dalam acara Property Outlook 2022 adalah perwakilan Bank Indonesia, Ndari Surjaningsih yang menjabat sebagai Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial. Dalam pemaparannya pada sesi pertama, dijelaskan bahwa permintaan properti residen yang mengalami peningkatan penjualan pada kuartal II/2021, khususnya untuk rumah tipe menengah (21-70 m2) dan besar (>70 m2).
“Bank Indonesia berharap dengan adanya kebijakan strategis seperti pelonggaran rasio LTV dan perpanjangan insentif PPN DTP tahun ini, sektor properti dapat bangkit dan turut berkontribusi mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional," terang Ndari.
Penerapan kebijakan dari pemerintah tentunya memerlukan kolaborasi dan dukungan dari para pelaku industri properti, salah satunya datang dari Real Estat Indonesia. Asosiasi pebisnis properti terkemuka di Tanah Air ini berhasil mencatat realisasi rumah komersial yang pada 2021 terjual sebanyak 73.518 unit di berbagai daerah di Indonesia. Angka tersebut meroket 223 persen dari periode sama pada tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 22.721 unit.
“Sentimen positif pasar properti sudah jelas terlihat dengan peningkatan penjualan rumah komersial yang naik hingga 223% pada 2021 dibanding 2020. Tren ini tentu jadi bukti pemulihan industri properti yang didukung oleh kerja sama berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintah,” pungkas Ketua Umum Real Estat Indonesia Totok Lusida.
Melalui pembahasan di sesi “Menjawab Tantangan dan Memanfaatkan Peluang di Era Baru Properti”, CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda turut menyinggung pemulihan di sektor properti. Indikator perekonomian nasional telah menunjukkan kondisi yang membaik sejak pandemi awal 2021. Laju perekonomian nasional telah mengalami pertumbuhan positif pada kuartal III/2021 sebesar 3,51 persen (quarter on quarter), meskipun sebagian masih ditopang oleh tingkat pembelanjaan negara. Namun demikian hampir semua sektor industri mengalami pertumbuhan.
“Secara nasional kita telah melihat tanda-tanda rebound dengan pasar properti yang mulai bergeliat kembali. Akselerasi pemulihan diharapkan terjadi dengan dukungan kebijakan pemerintah dan minat beli masyarakat yang terus naik. Jadi kita bawa semangat ini untuk industri properti bisa bangkit tahun ini,” jelas Ali.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda