Pengusaha Mebel Keluhkan Suplai Bahan Baku Rotan
Senin, 24 Januari 2022 - 22:28 WIB
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia ( HIMKI ) Abdul Sobur mengungkapkan, suplai bahan baku menjadi persoalan krusial yang dihadapi para pengrajin mebel lokal saat ini. Masalah bahan baku disebut-sebut menjadi penghambat kinerja ekspor ke pasar global.
"Kita sebenarnya banyak permintaan, tapi para pengrajin mengalami kendala dalam produksi. Kendala tersebut ada pada suplai bahan baku, ini masih menjadi masalah krusial, khususnya rotan," ungkap Abdul dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (24/1/2022).
Dia menuturkan, ketersediaan rotan di dalam negeri sudah minim, bahkan seperti hilang ditelan bumi. Sementara kayu, meskipun ketersediaannya sedang goyang, masih bisa di backup oleh hutan rakyat.
"Rotan seperti hilang di permukaan. Dari data kami, walaupun permintaan pasar tinggi tapi bahan bakunya sulit. Sementara kayu, tahun ini sudah mulai guncang tapi masih bisa didukung hutan rakyat," terangnya.
Maka dari itu, Abdul mengharapkan kerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk membantu menyuplai bahan baku, khususnya rotan, agar para pengrajin mampu memproduksi kerajinan ataupun mebel demi memenuhi permintaan pasar.
"Kalau industri kita mau tumbuh kuat, dan menjadi eksportir terkuat di kawasan ASEAN, maka yang pertama adalah suplai bahan baku yang harus diamankan," pungkas dia.
"Kita sebenarnya banyak permintaan, tapi para pengrajin mengalami kendala dalam produksi. Kendala tersebut ada pada suplai bahan baku, ini masih menjadi masalah krusial, khususnya rotan," ungkap Abdul dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (24/1/2022).
Dia menuturkan, ketersediaan rotan di dalam negeri sudah minim, bahkan seperti hilang ditelan bumi. Sementara kayu, meskipun ketersediaannya sedang goyang, masih bisa di backup oleh hutan rakyat.
"Rotan seperti hilang di permukaan. Dari data kami, walaupun permintaan pasar tinggi tapi bahan bakunya sulit. Sementara kayu, tahun ini sudah mulai guncang tapi masih bisa didukung hutan rakyat," terangnya.
Maka dari itu, Abdul mengharapkan kerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk membantu menyuplai bahan baku, khususnya rotan, agar para pengrajin mampu memproduksi kerajinan ataupun mebel demi memenuhi permintaan pasar.
"Kalau industri kita mau tumbuh kuat, dan menjadi eksportir terkuat di kawasan ASEAN, maka yang pertama adalah suplai bahan baku yang harus diamankan," pungkas dia.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda