Mengungkap Fakta-fakta DME, Calon Pengganti LPG untuk Masak

Selasa, 25 Januari 2022 - 09:06 WIB
"Impor LPG kita ini gede banget, mungkin Rp 80-an triliun dari kebutuhan RP 100-an triliun impornya. Itu pun harus disubsidi untuk sampai ke masyarakat karena harganya sudah tinggi sekali, Rp 60-70 triliun subsidinya," ujar Jokowi.

3. Investasi Proyek DME Terbesar Setelah Freeport

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi Air Products, perusahaan perdagangan gas dan kimia asal Amerika Serikat, di proyek hilirisasi batu bara mencapai Rp33 triliun. Realisasi investasi Air Products di proyek ini tergolong sangat besar.

"Ini investasi terbesar setelah Freeport tahun ini," ujarnya.

4. Proyek Dikerjakan Dalam 30 Bulan

Jokowi menegaskan, pengerjaan proyek ini harus selesai di waktu yang sudah ditetapkan, yaiu 30 bulan atau 2,5 tahun. "Tadi sebelum masuk, saya kumpulkan yang berkaitan dengan ini, untuk memastikan ini selesai sesuai dengan waktu yang dipastikan yaitu 30 bulan. Jangan ada mundur-mundur lagi," tegasnya.

Menambahkan, Bahlil menyebut awalnya pengerjaan proyek dilakukan dalam 36 bulan. Namun, setelah berdiskusi dengan pihak terkait, disepakati pengerjaan gasifikasi batu bara harus rampung dalam 30 bulan.

5. Kelebihan DME

Sebagai produk ramah lingkungan hasil konversi energi fosil, DME memang memiliki keunggulan yang lebih banyak dibanding LPG. Mengutip laman Ditjen Migas Kementerian ESDM, pemanfaatan DME sebagai bahan bakar energi memiliki keunggulan seperti mudah terurai di udara sehingga tidak merusak ozon, yang pastinya lebih baik bagi lingkungan.

"Nyala api yang dihasilkan lebih stabil, tidak menghasilkan polutan particulate matter (PM) dan nitrogen oksida (NOx), tidak mengandung sulfur serta pembakaran lebih cepat dari LPG," demikian dikutip.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More