Dukung Produksi Migas Nasional, PLN Siap Pasok Listrik ke Blok Rimau
Jum'at, 28 Januari 2022 - 16:43 WIB
"Ini tentu awal yang baik. Kami harapkan ke depan sinergi ini dapat lebih luas lagi berkembang di wilayah kerja onshore lainnya seperti di Sumatera Selatan, Aceh, Tarakan, dan Bangkanai," ucap Adi.
Selain pasokan listrik, untuk memenuhi isu green energy yang ada di Medco E&P, PLN memiliki layanan Renewable Energy Certificate (REC) yang merupakan atribut yang mempresentasikan setiap MWh listrik yang diproduksi berasal dari pembangkit EBT. "Kami rasa ini akan menjadi suatu proyek sinergi yang strategis untuk kemajuan bersama," ungkap Adi.
Sementara itu, Senior VP Onshore Asset Medco E&P Imron Gazali mengapresiasi dukungan PLN dalam penyediaan tenaga listrik untuk kebutuhan operasi wilayah kerja Medco E&P Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan. Menurutnya penandatanganan nota kesepahaman kali ini akan menjadi langkah awal menuju kerja sama yang lebih luas antara PLN dan Medco E&P.
"Dengan MoU ini, kami berharap bisa berlanjut untuk di daerah operasi kami lainnya," kata Imron.
Imron menambahkan, pasokan listrik di hulu Migas sangat kritikal. Medco E&P memerlukan listrik yang andal dari kualitas maupun kuantitasnya, serta kompetitif. "Artinya yang bisa mendukung usaha kami untuk terus melakukan cost efficiency pada biaya operasi," imbuh dia.
Saat ini, Medco sudah memanfaatkan pasokan listrik dari PLN untuk Wilayah Kerja Sampang, Jawa Timur. Dari pengalaman tersebut, Medco E&P dapat memotong kompleksitas dari operasional sehingga mampu mendapatkan efisiensi.
Tak hanya itu, Imron juga menyakini penggunaan listrik dari PLN akan mendukung usaha Medco E&P dalam mitigasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). "Medco telah menetapkan target Net Zero Carbon untuk Scope 1 dan Scope 2 pada tahun 2050 dan Scope 3 pada 2060," ujarnya.
Selain pasokan listrik, untuk memenuhi isu green energy yang ada di Medco E&P, PLN memiliki layanan Renewable Energy Certificate (REC) yang merupakan atribut yang mempresentasikan setiap MWh listrik yang diproduksi berasal dari pembangkit EBT. "Kami rasa ini akan menjadi suatu proyek sinergi yang strategis untuk kemajuan bersama," ungkap Adi.
Sementara itu, Senior VP Onshore Asset Medco E&P Imron Gazali mengapresiasi dukungan PLN dalam penyediaan tenaga listrik untuk kebutuhan operasi wilayah kerja Medco E&P Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan. Menurutnya penandatanganan nota kesepahaman kali ini akan menjadi langkah awal menuju kerja sama yang lebih luas antara PLN dan Medco E&P.
"Dengan MoU ini, kami berharap bisa berlanjut untuk di daerah operasi kami lainnya," kata Imron.
Imron menambahkan, pasokan listrik di hulu Migas sangat kritikal. Medco E&P memerlukan listrik yang andal dari kualitas maupun kuantitasnya, serta kompetitif. "Artinya yang bisa mendukung usaha kami untuk terus melakukan cost efficiency pada biaya operasi," imbuh dia.
Saat ini, Medco sudah memanfaatkan pasokan listrik dari PLN untuk Wilayah Kerja Sampang, Jawa Timur. Dari pengalaman tersebut, Medco E&P dapat memotong kompleksitas dari operasional sehingga mampu mendapatkan efisiensi.
Tak hanya itu, Imron juga menyakini penggunaan listrik dari PLN akan mendukung usaha Medco E&P dalam mitigasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). "Medco telah menetapkan target Net Zero Carbon untuk Scope 1 dan Scope 2 pada tahun 2050 dan Scope 3 pada 2060," ujarnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda