Jelang Imlek, IHSG Masih Dihantui Sentimen Suku Bunga dan Inflasi
Minggu, 30 Januari 2022 - 10:46 WIB
JAKARTA - Bertepatan perayaan Imlek , Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan kemungkinan masih dibayangi sejumlah sentimen seperti suku bunga dan inflasi. Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 34,35 poin atau 0,52% ke level 6.645 pada perdagangan Jumat (28/1/2022).
Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, awal pekan nanti setelah sehari libur bursa, IHSG masih dibayangi risiko ketidakpastian. Salah satu sentimen eksternal yang menghantui adalah rencana kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
"Pelaku pasar menantikan kepastian dari The Fed untuk menaikkan suku bunga yang diperkirakan mulai bulan Maret atau mungkin akan lebih cepat sebanyak 4 kali mengingat inflasi cukup tinggi," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), dikutip Minggu (30/1/2022).
Terkait inflasi, menurut Ivan, di Eropa dan Inggris juga cukup tinggi. Sementara di Indonesia masih melihat perkembangan kasus Covid-19 dengan kasus harian yang meningkat.
"Di sini pun kita melihat pelaku pasar masih hati-hati mengambil posisi yang mengakibatkan kenaikan tiga hari ini tidak bisa menutup koreksi yang terjadi selama dua hari di awal pekan," tuturnya.
Sementara itu, analis Indo Premier Sekuritas Mino memproyeksikan IHSG pekan depan akan bergerak menguat. "Berpeluang menguat dengan support 6.550 dan resist 6.775," ungkapnya.
Mino membeberkan sejumlah sentimen yang akan mempengaruhi IHSG di antaranya pergerakan Wall Street, harga komoditas, dan laporan keuangan emiten yang mulai dirilis.
Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, awal pekan nanti setelah sehari libur bursa, IHSG masih dibayangi risiko ketidakpastian. Salah satu sentimen eksternal yang menghantui adalah rencana kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
"Pelaku pasar menantikan kepastian dari The Fed untuk menaikkan suku bunga yang diperkirakan mulai bulan Maret atau mungkin akan lebih cepat sebanyak 4 kali mengingat inflasi cukup tinggi," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), dikutip Minggu (30/1/2022).
Baca Juga
Terkait inflasi, menurut Ivan, di Eropa dan Inggris juga cukup tinggi. Sementara di Indonesia masih melihat perkembangan kasus Covid-19 dengan kasus harian yang meningkat.
"Di sini pun kita melihat pelaku pasar masih hati-hati mengambil posisi yang mengakibatkan kenaikan tiga hari ini tidak bisa menutup koreksi yang terjadi selama dua hari di awal pekan," tuturnya.
Sementara itu, analis Indo Premier Sekuritas Mino memproyeksikan IHSG pekan depan akan bergerak menguat. "Berpeluang menguat dengan support 6.550 dan resist 6.775," ungkapnya.
Mino membeberkan sejumlah sentimen yang akan mempengaruhi IHSG di antaranya pergerakan Wall Street, harga komoditas, dan laporan keuangan emiten yang mulai dirilis.
tulis komentar anda