Merah Putih Fund Siap Guyur Rp4,3 Triliun ke Startup Lokal
Rabu, 09 Februari 2022 - 13:58 WIB
JAKARTA - Pemerintah melalui Merah Putih Fund akan menggelontorkan dana sebesar USD300 juta atau setara Rp 4,3 triliun kepada startup pada 2022. Suntikan dana tersebut merupakan pendanaan awal Merah Putih Fund kepada perusahaan rintisan dalam negeri.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, pendanaan diberikan kepada Soonicorn atau perusahaan yang akan menjadi Unicorn (soon to be unicorn).
"Kami akan memastikan perusahaan startup mempunyai dana yang tersedia secara domestik dan ada ekosistem yang terbangun. Dana ini akan diluncurkan dengan jumlah committed fund mencapai sekitar USD300 juta," ujar Kartika, Rabu (9/2/2022).
Tercatat tiga ketentuan yang harus dipenuhi Soonicorn untuk memperoleh pendanaan dari Merah Putih Fund. Ketiga ketentuan itu adalah pendirian perusahaan adalah orang Indonesia, harus melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan mampu menarik investasi secara global.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah meluncurkan Merah Putih Fund pada pertengahan Desember 2021. Pendirian Merah Putih Fund sendiri dilatarbelakangi oleh maraknya investasi asing di sejumlah perusahaan rintisan Indonesia.
Sementara itu, Menteri Erick Thohir merasa kecewa lantaran sejumlah startup dalam negeri dicaplok asing. Meski tak anti-asing, seyogyanya investasi di perusahaan rintisan harus didominasi investor lokal.
Kementerian BUMN juga terus mendorong investasi perusahaan pelat merah ke dalam unicorn. Sektor-sektor yang dibidik cukup beragam, baik fintech, e-commerce, edutech, hingga pertanian.
Di sektor-sektor tersebut sangat potensial bagi BUMN. Karena itu, pemegang saham tak ingin menunggu lama untuk menggelontorkan dana ke dalam saham perusahaan rintisan tersebut.
Upaya penguatan dan pengembangan startup dalam negeri tidak saja dilakukan melalui pendirian modal ventura atau investasi perusahaan pelat merah. Pemerintah juga akan mendorong pendirian startup yang dilakukan anak muda.
Erick Thohir menyebut, dalam beberapa tahun ke depan setidaknya ada 25 startup baru. Saat ini Indonesia baru mencatatkan lima perusahaan rintisan.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, pendanaan diberikan kepada Soonicorn atau perusahaan yang akan menjadi Unicorn (soon to be unicorn).
"Kami akan memastikan perusahaan startup mempunyai dana yang tersedia secara domestik dan ada ekosistem yang terbangun. Dana ini akan diluncurkan dengan jumlah committed fund mencapai sekitar USD300 juta," ujar Kartika, Rabu (9/2/2022).
Tercatat tiga ketentuan yang harus dipenuhi Soonicorn untuk memperoleh pendanaan dari Merah Putih Fund. Ketiga ketentuan itu adalah pendirian perusahaan adalah orang Indonesia, harus melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan mampu menarik investasi secara global.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah meluncurkan Merah Putih Fund pada pertengahan Desember 2021. Pendirian Merah Putih Fund sendiri dilatarbelakangi oleh maraknya investasi asing di sejumlah perusahaan rintisan Indonesia.
Sementara itu, Menteri Erick Thohir merasa kecewa lantaran sejumlah startup dalam negeri dicaplok asing. Meski tak anti-asing, seyogyanya investasi di perusahaan rintisan harus didominasi investor lokal.
Kementerian BUMN juga terus mendorong investasi perusahaan pelat merah ke dalam unicorn. Sektor-sektor yang dibidik cukup beragam, baik fintech, e-commerce, edutech, hingga pertanian.
Di sektor-sektor tersebut sangat potensial bagi BUMN. Karena itu, pemegang saham tak ingin menunggu lama untuk menggelontorkan dana ke dalam saham perusahaan rintisan tersebut.
Upaya penguatan dan pengembangan startup dalam negeri tidak saja dilakukan melalui pendirian modal ventura atau investasi perusahaan pelat merah. Pemerintah juga akan mendorong pendirian startup yang dilakukan anak muda.
Erick Thohir menyebut, dalam beberapa tahun ke depan setidaknya ada 25 startup baru. Saat ini Indonesia baru mencatatkan lima perusahaan rintisan.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda