Ada Ancaman Invasi Rusia ke Ukraina, Harga Minyak Dunia Mendidih
Senin, 14 Februari 2022 - 13:30 WIB
Dengan demikian, JP Morgan memprediksi ada kemungkinan harga minyak akan melampaui ke USD125 per barel. "Harga minyak akan tetap sangat fluktuatif dan sensitif terhadap pembaruan tambahan mengenai situasi Ukraina," lanjutnya.
Seperti diketahui, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) tengah berjuang untuk meningkatkan produksi meskipun ada janji bulanan untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari (bph) hingga Maret mendatang. Namun, target tersebut tampak sulit bagi mereka untuk mewujudkannya.
Pasar juga masih terus mengamati pembicaraan antara Amerika Serikat dan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015. Namun, seorang pejabat senior keamanan Iran mengatakan pada Senin (14/2) bahwa kemajuan dalam pembicaraan menjadi lebih sulit.
Di Amerika Serikat, harga minyak yang kuat mendorong perusahaan energi untuk meningkatkan produksi mereka. Perusahaan jasa energi Baker Hughes Co memaparkan telah menambah sejumlah rig minyak pada pekan lalu, yang terbesar sejak empat tahun terakhir.
Seperti diketahui, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) tengah berjuang untuk meningkatkan produksi meskipun ada janji bulanan untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari (bph) hingga Maret mendatang. Namun, target tersebut tampak sulit bagi mereka untuk mewujudkannya.
Pasar juga masih terus mengamati pembicaraan antara Amerika Serikat dan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015. Namun, seorang pejabat senior keamanan Iran mengatakan pada Senin (14/2) bahwa kemajuan dalam pembicaraan menjadi lebih sulit.
Di Amerika Serikat, harga minyak yang kuat mendorong perusahaan energi untuk meningkatkan produksi mereka. Perusahaan jasa energi Baker Hughes Co memaparkan telah menambah sejumlah rig minyak pada pekan lalu, yang terbesar sejak empat tahun terakhir.
(nng)
tulis komentar anda