Banjir Baja Impor Jadi Sorotan, DPR Sebut Ada Pemain Besar di Baliknya
Jum'at, 18 Februari 2022 - 22:20 WIB
JAKARTA - Tingginya angka impor baja menjadi sorotan panja pengawasan impor bahan baku industri yang akan menelusuri para importir besar. Salah satu Pimpinan Komisi VII DPR, Bambang Haryadi menerangkan, ada segelintir oknum yang ingin meraih keuntungan dengan cara singkat, mengabaikan upaya meningkatkan produksi besi dan baja dalam Negeri .
"Semangat presiden Jokowi untuk mendorong industri baja dalam Negeri adalah niat mulia, tetapi kami sedih karena niat baik tersebut tidak didukung para pemangku kebijakan di tingkat bawah. Dan kami menilai ini sebagai bentuk pembangkangan terhadap niat baik presiden," kata Bambang Haryadi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (18/2/2022).
"Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk bahan baku besi dan baja. Namun karena segelintir oknum yang ingin meraih keuntungan dengan cara singkat, mengabaikan keinginan presiden Jokowi meningkatkan produksi besi dan baja dalam Negeri agar impor besi dan baja berkurang," ucap wakil ketua Komisi VII itu.
Lebih lanjut Ia menerangkan, Panja mendapat laporan dari beberapa NGO atas maraknya impor besi dan baja beberapa bulan terakhir menjelang rencana pembangunan Ibu Kota Negara. "Dan berdasarkan info yang Ia dapat, salah satu pengimpor besi dan baja yang terbesar adalah Badan Usaha Milik Negara," imbuh politisi Gerindra.
"Kami akan telusuri dan dalami semua informasi tersebut, karena ini sangat kontraproduktif dengan semangat Presiden. Dan jika memang itu nyata, kami akan minta penegak hukum untuk menindak sesuai ketentuan hukum. Niat baik Presiden jangan dicederai oleh oknum yang hanya ingin mencari keuntungan pribadi," tutupnya.
"Semangat presiden Jokowi untuk mendorong industri baja dalam Negeri adalah niat mulia, tetapi kami sedih karena niat baik tersebut tidak didukung para pemangku kebijakan di tingkat bawah. Dan kami menilai ini sebagai bentuk pembangkangan terhadap niat baik presiden," kata Bambang Haryadi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (18/2/2022).
"Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk bahan baku besi dan baja. Namun karena segelintir oknum yang ingin meraih keuntungan dengan cara singkat, mengabaikan keinginan presiden Jokowi meningkatkan produksi besi dan baja dalam Negeri agar impor besi dan baja berkurang," ucap wakil ketua Komisi VII itu.
Lebih lanjut Ia menerangkan, Panja mendapat laporan dari beberapa NGO atas maraknya impor besi dan baja beberapa bulan terakhir menjelang rencana pembangunan Ibu Kota Negara. "Dan berdasarkan info yang Ia dapat, salah satu pengimpor besi dan baja yang terbesar adalah Badan Usaha Milik Negara," imbuh politisi Gerindra.
"Kami akan telusuri dan dalami semua informasi tersebut, karena ini sangat kontraproduktif dengan semangat Presiden. Dan jika memang itu nyata, kami akan minta penegak hukum untuk menindak sesuai ketentuan hukum. Niat baik Presiden jangan dicederai oleh oknum yang hanya ingin mencari keuntungan pribadi," tutupnya.
(akr)
tulis komentar anda