Bernilai Fantastis, Creator Economy Jadi Industri Digital Menjanjikan
Selasa, 22 Februari 2022 - 10:32 WIB
"Sama seperti industri lain di ranah digital, kami percaya, kunci dari pertumbuhan creator economy ini adalah bergerak cepat agar tidak ketinggalan kereta. Oleh karena itu, kami terus menggencarkan edukasi, khususnya kepada milenial dan generasi Z yang proporsinya mencapai 53,81 persen dari penduduk Indonesia," tegas Alex.
FAS, juga konsisten mendorong kreator dan influencer FAS untuk tidak hanya memproduksi konten, tetapi menjadi creator venture, di mana para creator tidak hanya mengembangkan konten, tetapi juga membuat bisnis sendiri.
Sambung Alex memaparkan, creator venture bukan hal yang baru. Dari dulu, sudah banyak talent yang membangun bisnis pribadi, walau belum ada yang menyebutkan tentang istilah creator venture.
Contohnya, Ruben Onsu dengan Geprek Bensu, Inul Daratista dengan InulVizta, dan lain-lain.Bisnis/ventures yang dipimpin oleh kreator semakin besar lagi sekarang. Contohnya RANS Entertainment, yang valuasinya sudah mencapai triliunan rupiah.
Hal itu, kata Alex, akan semakin besar lagi kedepannya karena didukung oleh infrastruktur dan perkembangan teknologi."RANS sudah menjadi bukti nyata bahwa sebuah creator venture dapat menjadi sebesar itu," imbuhnya.
Alex meyakini, akan semakin banyak lagi kreator yang akan menuju ke arah creator venture, didukung oleh Millenials dan terutama Gen Z, yang sangat mendukung dan memiliki pola pikir untuk menjadi pengusaha, dengan bekerja untuk diri sendiri sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi orang lain.
Oleh karena itu, dengan membangun creator venture, seorang kreator dapat ekspansi, dari hanya bergerak di industri media dan hiburan, ke vertikal industri lain seperti F&B, beauty, dan lain-lain.
"Itu sebabnya FAS sangat percaya dengan masa depan industri creator economy dan peluang pengembangan para creator venture. Kami akan fokus juga untuk mendukung para creator venture dalam mengembangkan usaha, dengan membantu lewat analisis, pemasaran, monetisasi, dan pembiayaannya," tandas Alex, optimistis.
FAS, juga konsisten mendorong kreator dan influencer FAS untuk tidak hanya memproduksi konten, tetapi menjadi creator venture, di mana para creator tidak hanya mengembangkan konten, tetapi juga membuat bisnis sendiri.
Sambung Alex memaparkan, creator venture bukan hal yang baru. Dari dulu, sudah banyak talent yang membangun bisnis pribadi, walau belum ada yang menyebutkan tentang istilah creator venture.
Contohnya, Ruben Onsu dengan Geprek Bensu, Inul Daratista dengan InulVizta, dan lain-lain.Bisnis/ventures yang dipimpin oleh kreator semakin besar lagi sekarang. Contohnya RANS Entertainment, yang valuasinya sudah mencapai triliunan rupiah.
Baca Juga
Hal itu, kata Alex, akan semakin besar lagi kedepannya karena didukung oleh infrastruktur dan perkembangan teknologi."RANS sudah menjadi bukti nyata bahwa sebuah creator venture dapat menjadi sebesar itu," imbuhnya.
Alex meyakini, akan semakin banyak lagi kreator yang akan menuju ke arah creator venture, didukung oleh Millenials dan terutama Gen Z, yang sangat mendukung dan memiliki pola pikir untuk menjadi pengusaha, dengan bekerja untuk diri sendiri sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi orang lain.
Oleh karena itu, dengan membangun creator venture, seorang kreator dapat ekspansi, dari hanya bergerak di industri media dan hiburan, ke vertikal industri lain seperti F&B, beauty, dan lain-lain.
"Itu sebabnya FAS sangat percaya dengan masa depan industri creator economy dan peluang pengembangan para creator venture. Kami akan fokus juga untuk mendukung para creator venture dalam mengembangkan usaha, dengan membantu lewat analisis, pemasaran, monetisasi, dan pembiayaannya," tandas Alex, optimistis.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda