7 Perusahaan Raksasa Terdampak Perang Ukraina-Rusia, Nomor 4 Ada Hubungan dengan Indonesia

Rabu, 23 Februari 2022 - 07:57 WIB
Beberapa perusahaan multinasional bakal terdampak sangat besar akibat konflik Ukraina dan Rusia yang semakin memanas. Setidaknya ada 7 perusahaan yang bakal mengalami tekanan, salah satunya memiliki hubungan dengan Indonesia. Foto/Dok
KIEV - Beberapa perusahaan multinasional bakal terdampak sangat besar akibat konflik Ukraina dan Rusia yang semakin memanas. Penjualan beberapa perusahaan raksasa dunia bersinggungan erat dengan kondisi geopolitik kedua negara yang bergerak ke ambang perang , dimana dunia bakal merespons dengan sanksi-sanksi.



Hal ini berdasarkan perhitungan ahli strategi JPMorgan, Dubravko Lakos-Bukas yang telah melakukan kalkulasi. Dimana terdapat tujuh perusahaan paling menonjol dari daftar 25 nama yang yang berisiko mengalami tekanan mengingat setidaknya 4% penjualan mereka berasal dari Rusia dan Ukraina.



Berikut daftar 7 perusahaan yang bakal terdampak konflik Ukraina-Rusia:

1. Sylvamo Corporation (SLVM)

Perusahaan kertas kelas dunia ini diketahui 16,6% penjualan mereka berasal dari Rusia dan Ukraina. Sylvamo Corporation merupakan anak perusahaan International Paper yakni produsen global terkemuka kemasan berbasis serat terbarukan dan produk pulp dengan operasi manufaktur di Amerika Utara, Amerika Latin, Afrika Utara dan Eropa.

Mereka memproduksi produk kemasan yang memungkinkan perdagangan di seluruh dunia, dan pulp untuk popok, tisu, dan produk kebersihan pribadi lainnya yang mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan. Berkantor pusat di Memphis, Tenn dan mempekerjakan sekitar 38.000 rekan kerja. Penjualan bersih untuk tahun 2020 mencapai USD21 miliar.

2. Kinross Gold Corporation (KGC)

Tercatat 14% penjualan mereka berasal dari Rusia dan Ukraina. Kinross Gold Corporation sendiri adalah perusahaan pertambangan emas dan perak yang berbasis di Kanada yang didirikan pada tahun 1993 dan berkantor pusat di Toronto, Ontario, Kanada.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More