Arifin Panigoro, Mantan Instalatir Listrik yang Sukses Bangun Kerajaan Minyak
Senin, 28 Februari 2022 - 08:20 WIB
JAKARTA - Pengusaha migas nasional Arifin Panigoro dini hari tadi, Minggu 27 Februari 2022, pukul 02.29 PM waktu Rochester Minneapolis, Amerika Serikat (AS) atau Senin 28 Februari 2022 pukul 03.29 WIB, tutup usia.
Pengusaha migas nasional berdarah Gorontalo tersebut meninggal di usia 76 tahun. Orang mengenang Arifin sebagai pengusaha sukses yang membangun salah satu perusahaan migas swasta terbesar di Indonesia.
Namun, jauh sebelum ia berjaya dengan perusahaan migasnya, PT Medco Energi Internasional Tbk, Arifin memulai usahanya dari bawah. Mengutip berbagai sumber, pengusaha ulet ini memulai bisnisnya sebagai kontraktor instalasi listrik yang menawarkan jasanya dari pintu ke pintu.
Kebangkitan usaha alumni Elektro Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1973 ini dimulai pada era oil boom Indonesia di tahun 1980.
Arifin mengajak sejumlah temannya sesama alumni ITB untuk membangun perusahaan minyak kecil-kecilan. Beruntung saat itu pemerintah gencar melakukan pembinaan terhadap pengusaha migas lokal. Arifin dan teman-temannya mendapat restu dari Direktur Jenderal Minyak dan Gas kala itu, Wijarso untuk mengembangkan Medco.
Medco memulai usaha pengeboran minyaknya pada tahun 1981 yang modalnya antara lain berasal dari bantuan pemerintah. Mereka sempat menjadi perusahaan mitra Bawden Drilling, perusahaan pengeboran asal Kanada. Namun, kerja sama itu tak lama.
Tak memiliki anjungan minyak alias rig untuk melakukan pengeboran, Arifin dan rekan-rekannya sempat kelabakan melanjutkan bisnisnya. Akhirnya, dengan modal terbatas mereka nekat mencari dan membeli sebuah rig ke Amerika. Bermodal satu rig tersebut bisnis Medco pun pelan-pelan berkembang. Memenangi tender demi tender, Medco memantapkan posisinya di kancah migas nasional.
Salah satu tonggak sejarah Medco ialah ketika melakukan pembelian Stanvac melalui tender yang kemudian namanya diubah menjadi Expan. Dengan pembelian itu, perusahaan minyak tertua di Indonesia milik asing itu sepenuhnya dimiliki oleh Medco.
Kini, Medco Energi tercatat sebagai salah satu perusahaan migas nasional terbesar. Mengutip publikasi perusahaan, sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2021 lalu, Medco tercatat berhasil mencetak laba bersih senilai USD56,12 juta atau sekitar Rp804 miliar.
Pengusaha migas nasional berdarah Gorontalo tersebut meninggal di usia 76 tahun. Orang mengenang Arifin sebagai pengusaha sukses yang membangun salah satu perusahaan migas swasta terbesar di Indonesia.
Baca Juga
Namun, jauh sebelum ia berjaya dengan perusahaan migasnya, PT Medco Energi Internasional Tbk, Arifin memulai usahanya dari bawah. Mengutip berbagai sumber, pengusaha ulet ini memulai bisnisnya sebagai kontraktor instalasi listrik yang menawarkan jasanya dari pintu ke pintu.
Kebangkitan usaha alumni Elektro Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1973 ini dimulai pada era oil boom Indonesia di tahun 1980.
Arifin mengajak sejumlah temannya sesama alumni ITB untuk membangun perusahaan minyak kecil-kecilan. Beruntung saat itu pemerintah gencar melakukan pembinaan terhadap pengusaha migas lokal. Arifin dan teman-temannya mendapat restu dari Direktur Jenderal Minyak dan Gas kala itu, Wijarso untuk mengembangkan Medco.
Medco memulai usaha pengeboran minyaknya pada tahun 1981 yang modalnya antara lain berasal dari bantuan pemerintah. Mereka sempat menjadi perusahaan mitra Bawden Drilling, perusahaan pengeboran asal Kanada. Namun, kerja sama itu tak lama.
Tak memiliki anjungan minyak alias rig untuk melakukan pengeboran, Arifin dan rekan-rekannya sempat kelabakan melanjutkan bisnisnya. Akhirnya, dengan modal terbatas mereka nekat mencari dan membeli sebuah rig ke Amerika. Bermodal satu rig tersebut bisnis Medco pun pelan-pelan berkembang. Memenangi tender demi tender, Medco memantapkan posisinya di kancah migas nasional.
Salah satu tonggak sejarah Medco ialah ketika melakukan pembelian Stanvac melalui tender yang kemudian namanya diubah menjadi Expan. Dengan pembelian itu, perusahaan minyak tertua di Indonesia milik asing itu sepenuhnya dimiliki oleh Medco.
Kini, Medco Energi tercatat sebagai salah satu perusahaan migas nasional terbesar. Mengutip publikasi perusahaan, sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2021 lalu, Medco tercatat berhasil mencetak laba bersih senilai USD56,12 juta atau sekitar Rp804 miliar.
(fai)
tulis komentar anda