Kapal Pesiar Mewah Miliarder Rusia Seharga Rp8,6 Triliun Disita, Prancis-Jerman Pimpin Perburuan

Jum'at, 04 Maret 2022 - 09:23 WIB
Pihak berwenang Prancis telah menyita sebuah kapal pesiar mewah yang diklaim terkait dengan miliarder asal Rusia, Igor Sechin. Sementara sebelumnya Jerman melakukan hal serupa. Foto/Dok Guardian
LONDON - Pihak berwenang Prancis telah menyita sebuah kapal pesiar mewah yang diklaim terkait dengan miliarder asal Rusia, Igor Sechin. Seperti diketahui aset miliarder Rusia menjadi buruan seiring sanksi ekonomi beberapa negara sebagai respons terhadap invasi Ukraina.

"Terima kasih kepada petugas bea cukai Prancis yang menegakkan sanksi Uni Eropa (UE) terhadap mereka yang dekat dengan pemerintah Rusia," kata Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire dalam sebuah tweet-nya, Kamis (3/3/2022).



Menurut terjemahan surat yang dibagikan dalam tweet tersebut, pihak berwenang Prancis menyita kapal pesiar Amore Velo pada 2 Maret, setelah pemeriksaan yang memakan waktu beberapa jam. Kapal pesiar sepanjang 280 kaki itu disita di galangan kapal La Ciotat, di pantai selatan Prancis.



Sechin termasuk dalam daftar terkait individu dalam kekuasaan Rusia yang akan dikenakan sanksi Uni Eropa (UE) yang diterbitkan 28 Februari, sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina .

Dalam surat itu menerangkan, kapal pesiar mewah itu telah tiba di La Ciotat pada 3 Januari 2022, dan akan tetap di sana hingga 1 April untuk menjalani perbaikan. Namun, kementerian keuangan Prancis mengatakan, bahwa kapal pesiar itu sedang bersiap untuk berlayar ketika pihak berwenang memulai pemeriksaan mereka.

Kementerian mengatakan upaya keberangkatan ini merupakan pelanggaran kode cukai karena bertujuan untuk melanggar pembatasan ekonomi dan keuangan yang direncanakan. Sechin, yang merupakan mantan wakil perdana menteri Rusia, menjabat CEO perusahaan minyak negara Rusia Rosneft sejak 2012.

Menurut dokumen sanksi Uni Eropa, Sechin adalah salah satu "penasihat Presiden Rusia Vladimir Putin yang paling tepercaya dan terdekat, serta teman pribadinya."

Dokumen itu juga menyoroti bahwa Rosneft Aero, yang merupakan anak perusahaan Rosneft, mengirimkan bahan bakar jet ke Bandara Simferopol. Bandara ini menyediakan koneksi penerbangan antara wilayah Krimea dan Sevastopol dan Rusia yang dianeksasi.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More