Dihujani Sanksi Ekonomi, Google versi Rusia Terancam Bangkrut
Selasa, 08 Maret 2022 - 12:41 WIB
JAKARTA - Perusahaan mesin pencari asal versi Rusia, Yandex, terancam mengalami kebangkrutan dan gagal bayar utang . Hal tersebut terjadi lantaran adanya sanksi ekonomi yang diterapkan sejumlah negara atas serangan militer Rusia ke Ukraina.
Mengutip laman CNN International, Selasa (8/3/2022), Yandex memiliki pangsa pasar sekitar 60% lalu lintas pencarian internet di Rusia. "Grup Yandex saat ini tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menebus surat utang jangka pendek," ujar manajemen.
Perusahaan juga sedang berusaha memindahkan uang dari bisnis operasi utamanya di Rusia untuk menyelamatkan perusahaan induknya di Belanda. Yandex memang berbasis di Belanda dan memiliki saham yang terdaftar di Nasdaq dan bursa saham Rusia.
Jika hal ini tidak bisa dilakukan, maka Yandex tidak akan bisa membayar surat utang tersebut. "Saat ini kami sedang menentukan langkah apa yang diambil dan sumber pembiayaan lain apa yang tersedia untuk kami," ujar manajemen.
Krisis di Ukraina menimbulkan ancaman lain bagi bisnis Yandex. Perushaan Barat menghentikan pasokan teknologi dan layanan kepada pelanggan Rusia. Penangguhan ini tentu akan memberatkan kondisi bisnis Yandex.
"Saat ini kami yakin dengan teknologi yang tersedia memungkinkan kami beroperasi selama 12 hingga 18 bulan ke depan," ujar manajemen.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Mengutip laman CNN International, Selasa (8/3/2022), Yandex memiliki pangsa pasar sekitar 60% lalu lintas pencarian internet di Rusia. "Grup Yandex saat ini tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menebus surat utang jangka pendek," ujar manajemen.
Perusahaan juga sedang berusaha memindahkan uang dari bisnis operasi utamanya di Rusia untuk menyelamatkan perusahaan induknya di Belanda. Yandex memang berbasis di Belanda dan memiliki saham yang terdaftar di Nasdaq dan bursa saham Rusia.
Jika hal ini tidak bisa dilakukan, maka Yandex tidak akan bisa membayar surat utang tersebut. "Saat ini kami sedang menentukan langkah apa yang diambil dan sumber pembiayaan lain apa yang tersedia untuk kami," ujar manajemen.
Krisis di Ukraina menimbulkan ancaman lain bagi bisnis Yandex. Perushaan Barat menghentikan pasokan teknologi dan layanan kepada pelanggan Rusia. Penangguhan ini tentu akan memberatkan kondisi bisnis Yandex.
"Saat ini kami yakin dengan teknologi yang tersedia memungkinkan kami beroperasi selama 12 hingga 18 bulan ke depan," ujar manajemen.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(nng)
tulis komentar anda