Ngeri Sekali! Rusia Ramal Harga Minyak Bisa Tembus USD300 per Barel
Rabu, 09 Maret 2022 - 13:04 WIB
JAKARTA - Pemerintah Rusia menyebutkan harga minyak dunia bisa tembus USD300 per barel jika negara-negara Barat memberikan sanksi energi kepada Rusia. Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak memperingatkan, sanksi energi terhadap Rusia akan membuat konsekuensi besar di sektor energi global.
"Kenaikan harganya sangat tidak bisa diprediksi. Mungkin akan mencapai USD300 per barel," ujarnya, dikutip dari CNN International, Rabu (9/3/2022).
Novak melanjutkan, butuh waktu lebih dari setahun bagi negara Eropa untuk mendapatkan jumlah minyak yang sama seperti yang biasa dipasok Rusia. Harganya pun akan lebih mahal.
"Sejujurnya, politisi Eropa harus memperingatkan warganya dan para konsumen tentang hal ini," katanya.
Lanjutnya, Rusia juga sudah memiliki strategi pengalihan pasokan energi jika Eropa tidak menyerapnya.
"Kalau mau pangkas pasokan energi dari Rusia, silakan. Kami siap untuk itu. Kami sudah tahu akan dialihkan ke mana pasokan itu," ujarnya.
Novak mengatakan, Rusia memenuhi kewajibannya memasok 40% gas di Eropa. Namun, negara pimpinan Putin ini akan membalas kebijakan Jerman yang membekukan sertifikasi pipa gas Nord Stream dua bulan lalu.
"Kami memiliki hak untuk mengambil keputusan yang cocok dan memaksakan embargo pada pompa gas melalui pipa gas Nord Stream 1," ujarnya.
"Kenaikan harganya sangat tidak bisa diprediksi. Mungkin akan mencapai USD300 per barel," ujarnya, dikutip dari CNN International, Rabu (9/3/2022).
Novak melanjutkan, butuh waktu lebih dari setahun bagi negara Eropa untuk mendapatkan jumlah minyak yang sama seperti yang biasa dipasok Rusia. Harganya pun akan lebih mahal.
"Sejujurnya, politisi Eropa harus memperingatkan warganya dan para konsumen tentang hal ini," katanya.
Lanjutnya, Rusia juga sudah memiliki strategi pengalihan pasokan energi jika Eropa tidak menyerapnya.
"Kalau mau pangkas pasokan energi dari Rusia, silakan. Kami siap untuk itu. Kami sudah tahu akan dialihkan ke mana pasokan itu," ujarnya.
Novak mengatakan, Rusia memenuhi kewajibannya memasok 40% gas di Eropa. Namun, negara pimpinan Putin ini akan membalas kebijakan Jerman yang membekukan sertifikasi pipa gas Nord Stream dua bulan lalu.
Baca Juga
"Kami memiliki hak untuk mengambil keputusan yang cocok dan memaksakan embargo pada pompa gas melalui pipa gas Nord Stream 1," ujarnya.
(uka)
tulis komentar anda