Sinyal Rusia Minta Bantuan China Hadapi Sanksi Ekonomi, AS Kasih Peringatan Keras
Selasa, 15 Maret 2022 - 02:20 WIB
Ditanya apakah dirinya dapat mengklarifikasi kabar China telah menerima permintaan bantuan militer dari Rusia, Zhao mengatakan ini adalah "berita palsu" tetapi tidak menyangkalnya secara langsung.
Rusia dan China sendiri belakangan oni mempererat kerja sama, karena keduanya berada di bawah tekanan kuat Barat atas kasus hak asasi manusia dan serangkaian masalah lainnya. Beijing tidak mengecam serangan tindakan Rusia serang Ukraina dan tidak menyebutnya sebagai invasi, tetapi mendesak solusi dari negosiasi.
Presiden Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping sebelumnya bertemu di Beijing pada 4 Februari dan mengumumkan kemitraan strategis yang mereka katakan bertujuan melawan pengaruh Amerika Serikat, serta menggambarkannya sebagai persahabatan tanpa batas.
China merupakan pasar ekspor utama Rusia setelah Uni Eropa. Ekspor Rusia ke China bernilai USD79,3 miliar (Rp 1,1 kuadriliun) pada 2021, dengan minyak dan gas menyumbang 56% dari itu, menurut badan bea cukai China.
Di sisi lain seperti dikutip dari BBC, seorang pejabat AS mengutarakan bahwa Rusia telah meminta China untuk memberikan bantuan militer setelah memulai invasi. Kementerian luar negeri China tidak menanggapi tuduhan itu secara langsung, tetapi menuduh AS dengan jahat menyebarkan disinformasi tentang China.
Pernyataan ini disampaikan sebelum para pejabat tinggi AS dan China bertemu di Roma. Media AS, mengutip pejabat Washington mengatakan, bahwa Rusia dalam beberapa hari terakhir telah meminta China secara khusus untuk memasok peralatan militer, termasuk drone.
Rusia dan China sendiri belakangan oni mempererat kerja sama, karena keduanya berada di bawah tekanan kuat Barat atas kasus hak asasi manusia dan serangkaian masalah lainnya. Beijing tidak mengecam serangan tindakan Rusia serang Ukraina dan tidak menyebutnya sebagai invasi, tetapi mendesak solusi dari negosiasi.
Baca Juga
Presiden Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping sebelumnya bertemu di Beijing pada 4 Februari dan mengumumkan kemitraan strategis yang mereka katakan bertujuan melawan pengaruh Amerika Serikat, serta menggambarkannya sebagai persahabatan tanpa batas.
China merupakan pasar ekspor utama Rusia setelah Uni Eropa. Ekspor Rusia ke China bernilai USD79,3 miliar (Rp 1,1 kuadriliun) pada 2021, dengan minyak dan gas menyumbang 56% dari itu, menurut badan bea cukai China.
Di sisi lain seperti dikutip dari BBC, seorang pejabat AS mengutarakan bahwa Rusia telah meminta China untuk memberikan bantuan militer setelah memulai invasi. Kementerian luar negeri China tidak menanggapi tuduhan itu secara langsung, tetapi menuduh AS dengan jahat menyebarkan disinformasi tentang China.
Pernyataan ini disampaikan sebelum para pejabat tinggi AS dan China bertemu di Roma. Media AS, mengutip pejabat Washington mengatakan, bahwa Rusia dalam beberapa hari terakhir telah meminta China secara khusus untuk memasok peralatan militer, termasuk drone.
(akr)
tulis komentar anda