Mantap! Tingkat Keterisian Hotel di Lombok Capai 95% Selama MotoGP
Sabtu, 19 Maret 2022 - 16:00 WIB
JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat (NTB) membeberkan, tingkat keterisian hotel di Lombok mencapai 95% selama perhelatan MotoGP Mandalika .
Ketua PHRI NTB Ni Ketut Wolini mengatakan, angka tersebut didapat dari data PHRI NTB dengan jumlah 1.642 hotel dan 18.200 kamar. Secara keseluruhan, jumlah hotel di NTB mencapai 1.809 dengan jumlah kamar 20.607.
"Dengan jumlah kamar hotel di Lombok saat ini okupansinya 95%, 5%-nya yang belum semua terisi ada di Sembalun dan Tiga Gili," ungkap Ni Ketut Wolini dalam webinar Polemik MNC Trijaya, Sabtu (19/3/2022).
Lebih lanjut, penyebab okupansi hotel di daerah tersebut tidak setinggi daerah lainnya ialah karena alasan jarak. Kebanyakan, wisatawan memiliki hotel yang dekat dengan sirkuit Mandalika.
"Ini karena jaraknya dengan Mandalika itu 3 jam, dan Tiga Gili ini kan harus menyebrang, sedangkan MotoGP selesai sore, jadi di situ yang menyebabkan okupansi di Tiga Gili tidak sebanyak di tempat lain," ungkapnya.
Dirinya berujar, gelaran MotoGP langsung memberikan dampak ekonomi terutama bagi UMKM di Lombok. Pendapatan mereka meningkat karena wisatawan yang datang membeli kerajinan atau cinderamata khas Lombok.
Dihelatnya MotoGP juga membangkitkan ekonomi Lombok yang sempat terpuruk karena musibah bencana alam dan Covid-19. "2018 kita musibah gempa, 2019 mau bangkit, eh, 2020 ketemu Covid-19. Jadi sekarang inilah momentumnya NTB, khususnya Lombok, untuk bangkit," ujarnya.
Ketua PHRI NTB Ni Ketut Wolini mengatakan, angka tersebut didapat dari data PHRI NTB dengan jumlah 1.642 hotel dan 18.200 kamar. Secara keseluruhan, jumlah hotel di NTB mencapai 1.809 dengan jumlah kamar 20.607.
"Dengan jumlah kamar hotel di Lombok saat ini okupansinya 95%, 5%-nya yang belum semua terisi ada di Sembalun dan Tiga Gili," ungkap Ni Ketut Wolini dalam webinar Polemik MNC Trijaya, Sabtu (19/3/2022).
Lebih lanjut, penyebab okupansi hotel di daerah tersebut tidak setinggi daerah lainnya ialah karena alasan jarak. Kebanyakan, wisatawan memiliki hotel yang dekat dengan sirkuit Mandalika.
"Ini karena jaraknya dengan Mandalika itu 3 jam, dan Tiga Gili ini kan harus menyebrang, sedangkan MotoGP selesai sore, jadi di situ yang menyebabkan okupansi di Tiga Gili tidak sebanyak di tempat lain," ungkapnya.
Dirinya berujar, gelaran MotoGP langsung memberikan dampak ekonomi terutama bagi UMKM di Lombok. Pendapatan mereka meningkat karena wisatawan yang datang membeli kerajinan atau cinderamata khas Lombok.
Baca Juga
Dihelatnya MotoGP juga membangkitkan ekonomi Lombok yang sempat terpuruk karena musibah bencana alam dan Covid-19. "2018 kita musibah gempa, 2019 mau bangkit, eh, 2020 ketemu Covid-19. Jadi sekarang inilah momentumnya NTB, khususnya Lombok, untuk bangkit," ujarnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda