Aji Mumpung! Harga Hotel di Lombok Tembus Rp 3 Juta Semalam Ada MotoGP
Sabtu, 19 Maret 2022 - 18:00 WIB
JAKARTA - Harga hotel di Lombok meningkat hingga tiga kali lipat gegara digunakan untuk penyelenggaraan MotoGP 2022 . Jika biasanya satu kamar hotel dibanderol Rp 500 ribu per malam, harganya kini bisa Rp3 juta untuk satu malam atau naik hingga 6 kali lipat.
Fenomena melejitnya harga kamar ini ditanggapi oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat (NTB) Ni Ketut Wolini. Menurutnya, pihak hotel sendiri memang menyesuaikan harga kamar namun tidak setinggi itu.
"Memang ada kenaikan harga kamar, itu pasti ada, namun dari pihak hotel tidak signifikan sebenarnya, yang sekarang itu bermain di pihak ketiga seperti agen-agen naiknya berlipat-lipat," ungkapnya dalam webinar Polemik MNC Trijaya, Sabtu (19/3/2022).
Lihat Juga: Hotel Terapung Tiba di Lombok, Yuk! Intip Fasilitas Penonton MotoGP
Lebih lanjut, sebenarnya pemerintah telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur soal harga kamar hotel ini. "Tapi terbitnya agak terlambat setelah hotel-hotel sudah terjual," ujarnya.
Ke depannya, Ni Ketut Wolini berharap Pergub yang sudah diterbitkan dapat terimplementasi dengan baik agar tidak ada lagi kenaikan harga hotel 'gila-gilaan' jelang penyelenggaraan event tertentu. "Kami juga sudah mengimbau kepada anggota kami agar tidak aji mumpung dalam kesempatan ini," kata dia.
Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa menambahkan, pihaknya telah meminta kerjasama Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menertibkan aksi para oknum dalam mempermainkan harga hotel. Hal ini dinilai akan merusak citra pariwisata suatu daerah dan membuat turis tidak akan kembali lagi. "Bahkan kalau ketahuan ya cabut saja izinnya gitu. Karena ini nggak bagus untuk citra destinasi," ungkapnya.
Lihat Juga: Ciptakan Keberlanjutan Lingkungan MotoGP Mandalika, BRI Peduli Sukses Kelola 22 Ton Sampah
Fenomena melejitnya harga kamar ini ditanggapi oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat (NTB) Ni Ketut Wolini. Menurutnya, pihak hotel sendiri memang menyesuaikan harga kamar namun tidak setinggi itu.
"Memang ada kenaikan harga kamar, itu pasti ada, namun dari pihak hotel tidak signifikan sebenarnya, yang sekarang itu bermain di pihak ketiga seperti agen-agen naiknya berlipat-lipat," ungkapnya dalam webinar Polemik MNC Trijaya, Sabtu (19/3/2022).
Lihat Juga: Hotel Terapung Tiba di Lombok, Yuk! Intip Fasilitas Penonton MotoGP
Lebih lanjut, sebenarnya pemerintah telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur soal harga kamar hotel ini. "Tapi terbitnya agak terlambat setelah hotel-hotel sudah terjual," ujarnya.
Ke depannya, Ni Ketut Wolini berharap Pergub yang sudah diterbitkan dapat terimplementasi dengan baik agar tidak ada lagi kenaikan harga hotel 'gila-gilaan' jelang penyelenggaraan event tertentu. "Kami juga sudah mengimbau kepada anggota kami agar tidak aji mumpung dalam kesempatan ini," kata dia.
Baca Juga
Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa menambahkan, pihaknya telah meminta kerjasama Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menertibkan aksi para oknum dalam mempermainkan harga hotel. Hal ini dinilai akan merusak citra pariwisata suatu daerah dan membuat turis tidak akan kembali lagi. "Bahkan kalau ketahuan ya cabut saja izinnya gitu. Karena ini nggak bagus untuk citra destinasi," ungkapnya.
Lihat Juga: Ciptakan Keberlanjutan Lingkungan MotoGP Mandalika, BRI Peduli Sukses Kelola 22 Ton Sampah
(nng)
tulis komentar anda