AS dan Sekutunya Keroyokan Berburu Aset Oligarki dan Miliarder Rusia
Rabu, 23 Maret 2022 - 09:05 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya membentuk satuan tugas multilateral, dalam upaya memburu aset para oligarki dan miliarder Rusia . Pembentukan satgas ini bakal meningkatkan kerja sama untuk membekukan aset ketika Barat meningkatkan tekanan terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina .
Perwakilan dari Australia, Kanada, Komisi Eropa, Jerman, Italia, Prancis, Jepang dan Inggris bertemu secara virtual dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Jaksa Agung Merrick Garland, seperti dikatakan Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan.
Negara-negara itu sepakat untuk mengumpulkan dan berbagi informasi tentang oligarki Rusia dengan tujuan pembekuan dan penyitaan aset hingga tuntutan sebagai bagian dari sanksi.
Amerika Serikat telah memberikan daftar 50 orang yang menjadi prioritas, kata Departemen Keuangan. Dimana secara terbuka, AS merilis 28 nama termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.
"Kami akan terus bekerja sama untuk mengambil semua tindakan yang tepat terhadap mereka yang tindakan kriminalnya memungkinkan pemerintah Rusia untuk melanjutkan perang yang tidak adil terhadap Ukraina," kata Garland dalam pernyataannya.
Amerika Serikat dan sekutunya telah memberlakukan beberapa sanksi, termasuk menargetkan oligarki dan pejabat sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina hampir tiga minggu lalu dalam serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia II.
Moskow menyebut serangan itu sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata dan "menjelek-jelekkan" tetangganya itu. Departemen Kehakiman AS bulan ini meluncurkan satuan tugas penegakan hukum antarlembaga yang dikenal sebagai "KleptoCapture" yang bertujuan menekan keuangan oligarki Rusia.
Departemen Keuangan dalam pernyataannya mengungkapkan, kerja sama antara Amerika Serikat dan mitra asing telah memperlihatkan keberhasilan dalam beberapa minggu terakhir. Dimana informasi yang diberikan oleh penegak hukum AS kepada mitranya, berkontribusi atas tertangkapkan beberapa kapal yang dikendalikan oleh individu dan entitas yang terkena sanksi.
Kapal-kapal itu secara kolektif diperkirakan bernilai ratusan juta dolar, kata Departemen Keuangan. Selain itu ada juga sayembara yang menawarkan hadiah untuk informasi yang mengarah pada penyitaan aset yang terkait dengan korupsi pemerintah asing, termasuk pemerintah Rusia.
Perwakilan dari Australia, Kanada, Komisi Eropa, Jerman, Italia, Prancis, Jepang dan Inggris bertemu secara virtual dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Jaksa Agung Merrick Garland, seperti dikatakan Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan.
Negara-negara itu sepakat untuk mengumpulkan dan berbagi informasi tentang oligarki Rusia dengan tujuan pembekuan dan penyitaan aset hingga tuntutan sebagai bagian dari sanksi.
Amerika Serikat telah memberikan daftar 50 orang yang menjadi prioritas, kata Departemen Keuangan. Dimana secara terbuka, AS merilis 28 nama termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.
"Kami akan terus bekerja sama untuk mengambil semua tindakan yang tepat terhadap mereka yang tindakan kriminalnya memungkinkan pemerintah Rusia untuk melanjutkan perang yang tidak adil terhadap Ukraina," kata Garland dalam pernyataannya.
Amerika Serikat dan sekutunya telah memberlakukan beberapa sanksi, termasuk menargetkan oligarki dan pejabat sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina hampir tiga minggu lalu dalam serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia II.
Baca Juga
Moskow menyebut serangan itu sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata dan "menjelek-jelekkan" tetangganya itu. Departemen Kehakiman AS bulan ini meluncurkan satuan tugas penegakan hukum antarlembaga yang dikenal sebagai "KleptoCapture" yang bertujuan menekan keuangan oligarki Rusia.
Departemen Keuangan dalam pernyataannya mengungkapkan, kerja sama antara Amerika Serikat dan mitra asing telah memperlihatkan keberhasilan dalam beberapa minggu terakhir. Dimana informasi yang diberikan oleh penegak hukum AS kepada mitranya, berkontribusi atas tertangkapkan beberapa kapal yang dikendalikan oleh individu dan entitas yang terkena sanksi.
Kapal-kapal itu secara kolektif diperkirakan bernilai ratusan juta dolar, kata Departemen Keuangan. Selain itu ada juga sayembara yang menawarkan hadiah untuk informasi yang mengarah pada penyitaan aset yang terkait dengan korupsi pemerintah asing, termasuk pemerintah Rusia.
(akr)
tulis komentar anda