Dorong Penguatan Industri Sawit Nasional lewat Hasil Penelitian
Rabu, 23 Maret 2022 - 06:58 WIB
Disebutkanada sekitar 138 invensi yang selesai pendanaannya oleh Grand Riset Sawit BPDPKS tahun 2015-2019. Dari jumlah itu, berdasarkan hasil valuasi oleh tim ahli, ada 13 invensi yang sudah TRL 6-7 dan dinyatakan siap untuk komersialisasi produk.
"Jadi AII tidak melakukan seleksi dengan kriteria sendiri, tetapi mengikuti standar yang berlaku secara internasional.lewat penilaian TRL mulai dari angka 1 hingga 9," tuturnya.
Didiek mengungkapkan, hingga kini sudah ada beberapa investor yang berminat pada hasil penelitian para inventor yang diwujudkan dalam letter of intent (LoI), lalu dilanjutkan ke tahap tandatangan kerja sama (MoU) dan SPK.
"Semoga investor yang sudah menyampaikan LoI bisa segera ditingkatkan menjadi MoU dan SPK. Setelah itu dilakukan persiapan pasarnya. Sehingga produk tersebut memiliki nilai ekonomi yang riil," ujarnya.
Ditegaskan, semua hasil penelitian yang akan ditampilkan bersifat tidak eksklusif. Artinya, satu produk bisa diminati banyak investor.
"Selagi belum ada kerja sama secara resmi, maka terbuka peluang bagi para investor untuk menyatakan ketertarikannya ada produk tersebut. Prosesnya tidak kaku. Yang memenuhi kriteria yang akan dipilih," ucapnya.
Sambung Didiek menambahkan, termasuk urusan royalti. Hal itu bisa dinegosiasikan bersama antara inventor, investor, BPDPKS dan lembaga yang menaungi para inventor. "AII tidak ambil bagian dalam urusan ini. Sebagai organisasi, AII bertugas membantu anggotanya," ucapnya.
Berikut 13 hasil penelitian yang mungkin menarik perhatian untuk dikomersialisasikan para investor. Pertama, penelitian berjudul lawan serangan jamur ganoderma pada kelapa sawit dengan drone.
Kedua, dari limbah kelama sawit jadi material hebat nano crystal. Ketiga, plastik dari limbah sawit yang bisa terurai alami. Keempat, busa pemadam kebakaran dari minyak sawit.
Kelima adalah timah organik dari residu minyak sawit membuat pipa PVS bebas timbal. Keenam, dari biomassa ke biorefineri menjadi bioenergi. Ketujuh, kayu lapis dari batang pohon sawit. Kedelapan, kilang nabati mengubah batang pohon sawit jadi gula dan karbohidrat.
"Jadi AII tidak melakukan seleksi dengan kriteria sendiri, tetapi mengikuti standar yang berlaku secara internasional.lewat penilaian TRL mulai dari angka 1 hingga 9," tuturnya.
Didiek mengungkapkan, hingga kini sudah ada beberapa investor yang berminat pada hasil penelitian para inventor yang diwujudkan dalam letter of intent (LoI), lalu dilanjutkan ke tahap tandatangan kerja sama (MoU) dan SPK.
"Semoga investor yang sudah menyampaikan LoI bisa segera ditingkatkan menjadi MoU dan SPK. Setelah itu dilakukan persiapan pasarnya. Sehingga produk tersebut memiliki nilai ekonomi yang riil," ujarnya.
Ditegaskan, semua hasil penelitian yang akan ditampilkan bersifat tidak eksklusif. Artinya, satu produk bisa diminati banyak investor.
Baca Juga
"Selagi belum ada kerja sama secara resmi, maka terbuka peluang bagi para investor untuk menyatakan ketertarikannya ada produk tersebut. Prosesnya tidak kaku. Yang memenuhi kriteria yang akan dipilih," ucapnya.
Sambung Didiek menambahkan, termasuk urusan royalti. Hal itu bisa dinegosiasikan bersama antara inventor, investor, BPDPKS dan lembaga yang menaungi para inventor. "AII tidak ambil bagian dalam urusan ini. Sebagai organisasi, AII bertugas membantu anggotanya," ucapnya.
Berikut 13 hasil penelitian yang mungkin menarik perhatian untuk dikomersialisasikan para investor. Pertama, penelitian berjudul lawan serangan jamur ganoderma pada kelapa sawit dengan drone.
Kedua, dari limbah kelama sawit jadi material hebat nano crystal. Ketiga, plastik dari limbah sawit yang bisa terurai alami. Keempat, busa pemadam kebakaran dari minyak sawit.
Kelima adalah timah organik dari residu minyak sawit membuat pipa PVS bebas timbal. Keenam, dari biomassa ke biorefineri menjadi bioenergi. Ketujuh, kayu lapis dari batang pohon sawit. Kedelapan, kilang nabati mengubah batang pohon sawit jadi gula dan karbohidrat.
tulis komentar anda