G7 Tolak Pembayaran dalam Rubel, Rusia: Kami Tak Akan Pasok Gas Secara Gratis

Selasa, 29 Maret 2022 - 16:26 WIB
Rusia memastikan tak akan memasok gas ke negara tak bersahabat jika tak dibayar dengan rubel. Foto/Ilustrasi/Reuters
JAKARTA - Menanggapi penolakan negara-negara G7 memenuhi permintaan pembayaran gas dalam rubel, Rusia pada Senin (28/3) menyatakan bahwa pihaknya tidak akan memasok gas ke Eropa secara gratis. Rusia sedang menyusun metode untuk menerima pembayaran untuk ekspor gasnya dalam rubel.

"Kami tidak akan memasok gas secara gratis, ini jelas," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov melalui panggilan konferensi seperti dikutip Reuters, Selasa (29/3/2022). "Dalam situasi kami, ini hampir tidak mungkin ataupun layak untuk memberi amal (kepada pelanggan Eropa)."



Dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Senin dengan penyiar publik Amerika PBS, ketika ditanya apakah gas akan dimatikan untuk yang tidak membayar, Peskov menjawab: "Tidak ada pembayaran - tidak ada gas."

Namun dia menambahkan bahwa Rusia belum mengambil keputusan akhir tentang bagaimana menanggapi jika negara-negara Eropa menolak untuk membayar dalam mata uang Rusia.



Sementara, pada pertemuan para pemimpin Uni Eropa (UE) pada hari Jumat (25/3), tidak ada posisi yang sama terkait permintaan Rusia kepada negara-negara "tidak bersahabat" untuk membayar gasnya dalam rubel, bukan euro.

Kekhawatiran atas keamanan pasokan gas pun makin meningkat setelah perusahaan dan negara-negara UE berebut untuk memahami konsekuensinya.

Bank sentral Rusia, pemerintah dan Gazprom, yang menyumbang 40% dari impor gas Eropa, harus mempresentasikan proposal mereka untuk pembayaran gas dalam rubel kepada Presiden Vladimir Putin pada 31 Maret.

Sementara itu, para menteri energi dari negara-negara industri G7 menolak tuntutan pembayaran dalam rubel. "Semua menteri G7 telah sepakat bahwa ini adalah pelanggaran sepihak dan jelas dari kontrak yang ada," kata Menteri Ekonomi dan Perlindungan Iklim Jerman Robert Habeck kepada wartawan setelah konferensi virtual dengan para menteri energi G7.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More