Harga-harga Naik Berjamaah, Rencana Mudik Bisa Ambyar
Jum'at, 01 April 2022 - 18:12 WIB
JAKARTA - Kenaikan harga secara serentak bahan pokok hingga Bahan Bakar Minyak (BBM) tentunya menjadi beban berat bagi masyarakat. Melonjaknya harga-harga menjelang Ramadhan dan Lebaran bisa mengurungkan niat masyarakat untuk pulang kampung atau mudik.
"Masyarakat akan mempertimbangkan sejumlah pilihan demi memenuhi kebutuhan. Ada yang hemat ekstrem dengan menunda belanja, ada yang tidak memutuskan mudik lebaran, ada juga yang terpaksa turun kelas mengkonsumsi barang yang lebih murah," kata Direktur CELIOS Bhima Yudisthira kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (1/4/2022).
Menurut dia kenaikan harga secara serentak tersebut akan berpengaruh khususnya kelas menengah yang jumlahnya mencapai 115 juta orang. "Jika kenaikan harga barang terjadi secara simultan baik di komoditas pangan maupun energi, prilaku konsumen langsung berubah," tandas dia.
Tak hanya itu, beban masyarakat juga semakin bertambah dengan adanya kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 11%. Kenaikan pajak akan mendorong meningkatkan harga produk hingga sembako di pasaran.
"Jangan hanya dilihat kontribusinya 1% tapi momentum kenaikan tarif PPN dimanfaatkan pedagang untuk menyesuaikan harga dihampir seluruh barang. Efek psikologis ini yang tidak bisa dikendalikan," kata dia.
Bhima memproyeksikan indeks kepercayaan konsumen diperkirakan tergerus terutama pasca lebaran. Pada April, pemulihan ekonomi masih terbantu dengan pemberian THR kepada masyarakat tapi setelah itu daya beli bisa merosot karena pajak yang semakin tinggi.
Dengan melihat kondisi saat ini, Bhima memproyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun ini hanya menyentuh 3-4% saja. "Masih butuh waktu lama untuk pulih seperti pra pandemi," katanya.
Bhima mengatakan, untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah harga yang naik, pemerintah bisa melakukan berbagai antisipasi. "Jaring pengaman sosial perlu diperkuat misalnya mendorong kembali bansos tunai, penambahan dana PKH, bansos dana desa, hingga penambahan alokasi subsidi energi minimum menjadi Rp 200 triliun," ujar Bhima.
Sebagaimana diketahui, harga-harga kebutuhan pokok naik bersamaand dari minyak goreng hingga bensin. Pertamina menaikkan harga BBM RON 92 milik mereka, Pertamax menjadi Rp 12.500 hingga Rp 13.000 per liter per 1 April.
"Masyarakat akan mempertimbangkan sejumlah pilihan demi memenuhi kebutuhan. Ada yang hemat ekstrem dengan menunda belanja, ada yang tidak memutuskan mudik lebaran, ada juga yang terpaksa turun kelas mengkonsumsi barang yang lebih murah," kata Direktur CELIOS Bhima Yudisthira kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (1/4/2022).
Menurut dia kenaikan harga secara serentak tersebut akan berpengaruh khususnya kelas menengah yang jumlahnya mencapai 115 juta orang. "Jika kenaikan harga barang terjadi secara simultan baik di komoditas pangan maupun energi, prilaku konsumen langsung berubah," tandas dia.
Tak hanya itu, beban masyarakat juga semakin bertambah dengan adanya kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 11%. Kenaikan pajak akan mendorong meningkatkan harga produk hingga sembako di pasaran.
"Jangan hanya dilihat kontribusinya 1% tapi momentum kenaikan tarif PPN dimanfaatkan pedagang untuk menyesuaikan harga dihampir seluruh barang. Efek psikologis ini yang tidak bisa dikendalikan," kata dia.
Bhima memproyeksikan indeks kepercayaan konsumen diperkirakan tergerus terutama pasca lebaran. Pada April, pemulihan ekonomi masih terbantu dengan pemberian THR kepada masyarakat tapi setelah itu daya beli bisa merosot karena pajak yang semakin tinggi.
Dengan melihat kondisi saat ini, Bhima memproyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun ini hanya menyentuh 3-4% saja. "Masih butuh waktu lama untuk pulih seperti pra pandemi," katanya.
Bhima mengatakan, untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah harga yang naik, pemerintah bisa melakukan berbagai antisipasi. "Jaring pengaman sosial perlu diperkuat misalnya mendorong kembali bansos tunai, penambahan dana PKH, bansos dana desa, hingga penambahan alokasi subsidi energi minimum menjadi Rp 200 triliun," ujar Bhima.
Sebagaimana diketahui, harga-harga kebutuhan pokok naik bersamaand dari minyak goreng hingga bensin. Pertamina menaikkan harga BBM RON 92 milik mereka, Pertamax menjadi Rp 12.500 hingga Rp 13.000 per liter per 1 April.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda