Penjaminan KUR UMKM Askrindo Tembus Rp148,9 Triliun di 2021
Selasa, 05 April 2022 - 23:21 WIB
JAKARTA - PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) mencatat plafon penyaluran penjaminan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp148,9 triliun pada 2021 naik signifikan dibandingkan pada 2020 sebesar Rp110,8 triliun. Sektor perdagangan mendominasi penjaminan KUR UMKM dengan menyumbang plafon sebanyak Rp67,15 triliun meningkat sebesar 22,8% dibandingkan 2020.
"Khusus KUR tertinggi untuk penjaminan KUR ada di perdagangan yang mencapai angka cukup tinggi porsinya dari seluruh portofolio yakni 44 persen," kata Direktur Utama Askrindo Priyastomo di acara Inspirational Talkshow secara virtual, di Jakarta, baru-baru ini.
Lihat Juga: Bank DKI Targetkan Penyaluran KUR Rp1 Triliun kepada Pelaku UMKM
Menurut dia portofolio kedua terbanyak berasal dari sektor pertanian dan kehutanan mencapai 28,3 persen atau sejumlah Rp48 triliun. Secara keseluruhan, plafon penjaminan UMKM KUR sepanjang 2021 meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan, jumlah debitur UMKM KUR 2021, debitur sektor perdagangan mengalami penurunan dari 1,8 juta orang menjadi 1,5 juta orang dibandingkan tahun 2020. Namun nasabah dari sektor pertanian dan kehutanan serta industri kecil mengalami peningkatan dari masing-masing 1,1 juta debitur menjadi 1,28 debitur dan 366 ribu debitur menjadi 382 ribu debitur.
"Tentunya ini sesuai dengan program pemerintah di mana pemerintah menginginkan untuk 2020 dan 2021 itu peningkatan penjaminan KUR diarahkan untuk meningkatkan bisnis-bisnis yang sifatnya produktif yang lebih banyak di sektor pertanian dan kehutanan," ujarnya.
Di sisi lain, Askrindo juga mencatat plafon penjaminan UMKM Kredit Modal Kerja dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (KMK PEN) tumbuh dari Rp7,7 triliun menjadi Rp13,19 triliun di 2021. Sektor perdagangan kembali mendominasi Penjaminan KMK PEN dengan plafon di 2021 mencapai Rp8,7 triliun atau meningkat sebesar 93,7 persen dibandingkan tahun 2021.
Portofolio sektor perdagangan tersebut memegang 87 persen dari total portofolio penjaminan UMKM KMK PEN Askrindo selama 2021. "Sementara sektor usaha terkecil yaitu penyediaan akomodasi dengan plafon di tahun 2021 sebesar Rp150 miliar. Artinya perdagangan masih menjadi portofolio terbesar baik di KUR maupun PEN," jelas dia.
Baca Juga: Menteri Teten Sebut Produk UMKM Harus Banjiri Ecommerce Dalam Negeri
Pada kesempatan yang sama, Founder BrandAdventurIndonesia Arto Soebiantoro mengatakan inovasi digital pemasaran menjadi penting memabngkitkan UMKM. Di sini brand menjadi kunci utama menggaet konsumen. "Brand yang menarik, saya yakin UMKM lokal kita tidak kalah saing dengan produk-produk luar. Sudah banyak UMKM kita yang produknya banyak di ekspor," kata dia.
Senada, CEO Kaya.ID mengatakan bahwa ide-ide kreatif menjadi kunci membangkitkan UMKM. Hal yang sama juga dikatakan CEO Makka Group & Founder Toko Kopi Tuku Anandu Prasetyo inovasi dengan tepat memiliki kesempatan yang baik membangun usaha.
"Khusus KUR tertinggi untuk penjaminan KUR ada di perdagangan yang mencapai angka cukup tinggi porsinya dari seluruh portofolio yakni 44 persen," kata Direktur Utama Askrindo Priyastomo di acara Inspirational Talkshow secara virtual, di Jakarta, baru-baru ini.
Lihat Juga: Bank DKI Targetkan Penyaluran KUR Rp1 Triliun kepada Pelaku UMKM
Menurut dia portofolio kedua terbanyak berasal dari sektor pertanian dan kehutanan mencapai 28,3 persen atau sejumlah Rp48 triliun. Secara keseluruhan, plafon penjaminan UMKM KUR sepanjang 2021 meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan, jumlah debitur UMKM KUR 2021, debitur sektor perdagangan mengalami penurunan dari 1,8 juta orang menjadi 1,5 juta orang dibandingkan tahun 2020. Namun nasabah dari sektor pertanian dan kehutanan serta industri kecil mengalami peningkatan dari masing-masing 1,1 juta debitur menjadi 1,28 debitur dan 366 ribu debitur menjadi 382 ribu debitur.
"Tentunya ini sesuai dengan program pemerintah di mana pemerintah menginginkan untuk 2020 dan 2021 itu peningkatan penjaminan KUR diarahkan untuk meningkatkan bisnis-bisnis yang sifatnya produktif yang lebih banyak di sektor pertanian dan kehutanan," ujarnya.
Di sisi lain, Askrindo juga mencatat plafon penjaminan UMKM Kredit Modal Kerja dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (KMK PEN) tumbuh dari Rp7,7 triliun menjadi Rp13,19 triliun di 2021. Sektor perdagangan kembali mendominasi Penjaminan KMK PEN dengan plafon di 2021 mencapai Rp8,7 triliun atau meningkat sebesar 93,7 persen dibandingkan tahun 2021.
Portofolio sektor perdagangan tersebut memegang 87 persen dari total portofolio penjaminan UMKM KMK PEN Askrindo selama 2021. "Sementara sektor usaha terkecil yaitu penyediaan akomodasi dengan plafon di tahun 2021 sebesar Rp150 miliar. Artinya perdagangan masih menjadi portofolio terbesar baik di KUR maupun PEN," jelas dia.
Baca Juga: Menteri Teten Sebut Produk UMKM Harus Banjiri Ecommerce Dalam Negeri
Pada kesempatan yang sama, Founder BrandAdventurIndonesia Arto Soebiantoro mengatakan inovasi digital pemasaran menjadi penting memabngkitkan UMKM. Di sini brand menjadi kunci utama menggaet konsumen. "Brand yang menarik, saya yakin UMKM lokal kita tidak kalah saing dengan produk-produk luar. Sudah banyak UMKM kita yang produknya banyak di ekspor," kata dia.
Senada, CEO Kaya.ID mengatakan bahwa ide-ide kreatif menjadi kunci membangkitkan UMKM. Hal yang sama juga dikatakan CEO Makka Group & Founder Toko Kopi Tuku Anandu Prasetyo inovasi dengan tepat memiliki kesempatan yang baik membangun usaha.
(nng)
tulis komentar anda