Menteri Erick : Survei CEO Bilang Ekonomi Pulih di Kuartal I 2020
Kamis, 18 Juni 2020 - 11:21 WIB
JAKARTA - Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), optimistis pemulihan ekonomi di seluruh dunia akan terjadi pada 2022. Hal ini merujuk pada data CEO perusahaan dunia yang melakukan survei tentang pemulihan ekonomi.
"Tapi itu saja tidak cukup. Saya rasa, kalau kita lihat suvei yang terakhir ketika mayoritas para CEO perusahaan besar dunia bilang 52% ekonomi akan kembali (pulih) baru di kuartal I 2022," kata Erick di Jakarta, Kamis (18/6/2020).
Dia melanjutkan, sebanyak 30% hasil survei meyakini tidak akan kembali bekerja seperti semula. Mereka hanya akan bekerja secara digital. ( Baca: Siasati Pandemi, Angkasa Pura Tutup Sementara Terminal 1 dan 2F )
"75% suka tidak suka eranya akan digitalisasi. Yang menarik dalam survei ini, orang akan kembali bekerja seperti zaman dulu itu sebesar 30%. Sedangkan, yang bilang tidak akan seperti zaman dulu 30%. Nah, hal ini juga menjadi tantangan baru kita, bagaimana membuktikan kita produktif," katanya.
Dia pun melanjutkan, Indonesia bisa membuktikan adaptif kerja yang baru. Salah satunya menjaga protokol kesehatan saat bekerja.
"Apakah yang dinamakan hari ini mesti menjaga protokol. Apakah yang dinamakan hari ini kita harus juga tetap melakukan kegiatan normalnya. Nah ini kunci yang saya yakini. Mudah-mudahan, saya yakin bangsa kita bisa jalankan," katanya.
"Tapi itu saja tidak cukup. Saya rasa, kalau kita lihat suvei yang terakhir ketika mayoritas para CEO perusahaan besar dunia bilang 52% ekonomi akan kembali (pulih) baru di kuartal I 2022," kata Erick di Jakarta, Kamis (18/6/2020).
Dia melanjutkan, sebanyak 30% hasil survei meyakini tidak akan kembali bekerja seperti semula. Mereka hanya akan bekerja secara digital. ( Baca: Siasati Pandemi, Angkasa Pura Tutup Sementara Terminal 1 dan 2F )
"75% suka tidak suka eranya akan digitalisasi. Yang menarik dalam survei ini, orang akan kembali bekerja seperti zaman dulu itu sebesar 30%. Sedangkan, yang bilang tidak akan seperti zaman dulu 30%. Nah, hal ini juga menjadi tantangan baru kita, bagaimana membuktikan kita produktif," katanya.
Dia pun melanjutkan, Indonesia bisa membuktikan adaptif kerja yang baru. Salah satunya menjaga protokol kesehatan saat bekerja.
"Apakah yang dinamakan hari ini mesti menjaga protokol. Apakah yang dinamakan hari ini kita harus juga tetap melakukan kegiatan normalnya. Nah ini kunci yang saya yakini. Mudah-mudahan, saya yakin bangsa kita bisa jalankan," katanya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda