Wapres Optimistis Indonesia Jadi Kiblat Fesyen Muslim Dunia
Rabu, 06 April 2022 - 20:27 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin mendorong selain menjadi tuan rumah di negeri sendiri industri mode busana muslim terus berkiprah menguasai pasar ekspor global. Sinergi antarpemangku kepentingan dibutuhkan untuk mengatasi kendala dan membangun peta jalan industri ini.
"Perlu disiapkan ekosistem fesyen muslim yang menunjang, termasuk peta jalan pengembangan fesyen muslim yang berkesinambungan. Penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week, misalnya, menjadi salah satu rencana aksi untuk meningkatkan nilai tambah dan kualitas produk fesyen muslim Indonesia," tuturnya saat membuka Seminar Road to Jakarta Muslim Fashion Week secara virtual, di Jakarta, Rabu (6/4/2022).
Ia pun meminta agar akademisi terlibat dalam penyusunan peta jalan (roadmap) pengembangan mode busana muslim di Tanah Air. Sebagai pencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, perguruan tinggi juga memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan riset-riset yang berkualitas, sehingga hasil karya yang dihasilkan dapat sesuai dengan selera pasar global sekaligus memperhatikan aspek keberlanjutan.
"Perguruan tinggi dilibatkan dalam menyusun strategi branding yang tepat, sehingga keunikan dan keunggulannya semakin dikenal, serta mampu bersaing di pasar domestik maupun luar negeri," kata dia.
Dia melihat corak dan keunikan busana muslim berbeda-beda di setiap daerah. Kekayaan budaya tersebut memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pencipta tren fesyen muslim dunia.
"Sebagai salah satu industri unggulan dari ekosistem halal Indonesia, kita berharap ekspor fesyen muslim ke pasar global akan mampu meningkat signifikan dalam tahun-tahun mendatang," ujarnya.
Wapres optimistis bahwa fesyen muslim Indonesia dapat terus maju menguasai pasar global. "Insya Allah kita akan mampu bersama-sama menjadikan Indonesia sebagai Kiblat Fesyen Muslim Dunia pada tahun 2024," tutur Kiai Maruf.
"Perlu disiapkan ekosistem fesyen muslim yang menunjang, termasuk peta jalan pengembangan fesyen muslim yang berkesinambungan. Penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week, misalnya, menjadi salah satu rencana aksi untuk meningkatkan nilai tambah dan kualitas produk fesyen muslim Indonesia," tuturnya saat membuka Seminar Road to Jakarta Muslim Fashion Week secara virtual, di Jakarta, Rabu (6/4/2022).
Ia pun meminta agar akademisi terlibat dalam penyusunan peta jalan (roadmap) pengembangan mode busana muslim di Tanah Air. Sebagai pencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, perguruan tinggi juga memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan riset-riset yang berkualitas, sehingga hasil karya yang dihasilkan dapat sesuai dengan selera pasar global sekaligus memperhatikan aspek keberlanjutan.
"Perguruan tinggi dilibatkan dalam menyusun strategi branding yang tepat, sehingga keunikan dan keunggulannya semakin dikenal, serta mampu bersaing di pasar domestik maupun luar negeri," kata dia.
Dia melihat corak dan keunikan busana muslim berbeda-beda di setiap daerah. Kekayaan budaya tersebut memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pencipta tren fesyen muslim dunia.
"Sebagai salah satu industri unggulan dari ekosistem halal Indonesia, kita berharap ekspor fesyen muslim ke pasar global akan mampu meningkat signifikan dalam tahun-tahun mendatang," ujarnya.
Wapres optimistis bahwa fesyen muslim Indonesia dapat terus maju menguasai pasar global. "Insya Allah kita akan mampu bersama-sama menjadikan Indonesia sebagai Kiblat Fesyen Muslim Dunia pada tahun 2024," tutur Kiai Maruf.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda