Dibayangi Sentimen Global dan Domestik, Rupiah Hari Ini Ditutup Stagnan

Jum'at, 08 April 2022 - 15:59 WIB
Lihat Juga: Antrean Penukaran Uang Rupiah Baru di Pasar Koja

Selain itu kenaikan harga pangan juga bakal berkontribusi pada kenaikan inflasi, mulai dari harga pada cabai merah, minyak goreng, dan telur ayam ras di Maret. Kenaikan BBM dan emas juga selama ramadan ini bakal menyumbang inflasi.

"Dampak inflasi yang tinggi harus diantisipasi pemerintah, sebab bakal memicu kenaikan angka kemiskinan hingga daya beli masyarakat. Dampak paling terlihat adalah pada penurunan daya beli masyarakat," ungkap Ibrahim.

Konsumsi rumah tangga saat ini memiliki share terbesar dari total PDB Indonesia. Kemudian inflasi yang tinggi di bahan pangan akan membebani masyarakat menengah bawah.

Selain itu Inflasi yang tinggi terjadi akan mengganggu kinerja mitra dagang yang akhirnya mengurangi output perekonomian. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya beban biaya produksi. Terakhir adalah berkurangnya output perekonomian akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja yang akan menambah tingkat pengangguran.

Sebelumnya, Pada Maret 2022 terjadi inflasi sebesar 0,66 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,95. Dari 90 kota IHK, 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi.

Dalam perdagangan akhir pekan, mata uang garuda stagnan walaupun sebelumnya sempat menguat 4 point di level Rp14.361 dari penutupan sebelumnya. Sedangkan untuk perdagangan senen depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.350 - Rp14.390.
(nng)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More