Sri Mulyani Revisi Pertumbuhan Ekonomi 2020 Jadi 1%

Kamis, 18 Juni 2020 - 22:31 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) telah menyebabkan infeksi pada perekonomian Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun merevisi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2020, dengan kisaran 0,4% hingga 1%.

"Sebelumnya kami perkirakan upper-nya 2,3%, sekarang kami revisi agak turun ke 1%," kata Sri Mulyani dalam rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Kamis (18/6/2020).

Revisi ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 yang minus 3,1%, kontraksi dari pertumbuhan ekonomi kuartal I yang juga melemah menjadi 2,97%.



Selain outloook pertumbuhan ekonomi, inflasi tahun ini diproyeksikan antara 2% hingga 4%. Kemudian tingkat bunga Surat Perbendaharaan Negara 3 bulan 3,5%-4,5%, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) di kisaran Rp14.900-Rp15.500 per USD.

Harga minyak mentah Indonesia diproyeksikan berada pada USD30-35 per barel. Lalu lifting minyak 695-725 ribu barel per hari (bph) dan lifting gas 990 ribu sampai 1,05 juta barel setara minyak per hari.

Sementara itu, Sri Mulyani menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2021 akan berada pada rentang 4,5% sampai 5,5%.

Patokan itu ditopang oleh konsumsi masyarakat, investasi, dan perdagangan internasional, yang diharapkan pemerintah sudah akan berangsur pulih setelah pukulan terberat akibat Covid-19 saat ini.

"Dengan asumsi pada tahun 2021 itu, Covid-19 mulai reda, dan tidak terjadi pukulan kedua atau second wave dari penyebarannya," katanya.
(bon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More