Lebaran Kali Ini Bikin Pengusaha Mal Semringah: Kunjungan Naik 30 Persen
Rabu, 04 Mei 2022 - 07:45 WIB
JAKARTA - Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia ( APPBI ) Alphonzus Widjaja memproyeksikan kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan atau mal pada hari kedua Idulfitri akan lebih tinggi daripada hari pertama. Menurutnya, pada Lebaran kedua, masyarakat akan lebih banyak berbelanja untuk kategori makanan dan minuman serta hiburan.
"Sesuai dengan yang diperkirakan bahwa tingkat kunjungan pada saat Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2022 ini meningkat lebih tinggi sekitar 30% dibandingkan dengan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2021 yang lalu," terang Alphonzus kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (3/5/2022).
Asal tahu saja, pusat perbelanjaan sempat lesu akibat pembatasan aktivitas masyarakat. Pada Lebaran tahun lalu, kasus pandemi Covid-19 masih tinggi, tak seperti sekarang yang sudah melandai.
Oleh sebab itu, para pengusaha yang tergabung dalam APPBI berharap momen Lebaran tahun ini bisa membangkitkan pusat perbelanjaan kembali.
"Peningkatan kunjungan pada saat bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini diharapkan nantinya dapat menjadikan rata-rata tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan pada tahun 2022 ini mencapai 70%-80% yang mana lebih baik dari tahun 2020 yang hanya mencapai 50% dan tahun 2021 yang hanya mencapai 60% dibandingkan dengan sebelum pandemi," jelas Alphonzus.
Lebih lanjut dia menyebut bahwa Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini menjadi momentum penting yang menentukan bagi pemulihan kondisi usaha di tengah ketidakpastian global yang sedang dialami.
Setelah lonjakan jumlah kasus positif Covid-19 relatif sudah berhasil dikendalikan sebelum Ramadhan dan Idul Fitri, maka ia berharap pemerintah serta masyarakat bisa terus mengendalikan kondisi tersebut sampai dengan nanti setelah Ramadhan dan Idul Fitri.
"Jika kondisi tersebut berhasil dikendalikan sampai dengan nanti setelah Ramadhan dan Idul Fitri maka akan memudahkan untuk mempercepat pemulihan kondisi usaha," ujarnya.
Namun, jika terjadi sebaliknya maka akan semakin memperburuk kondisi usaha di tengah situasi kenaikan berbagai harga secara bersamaan yang memberatkan kehidupan masyarakat. Untuk itu, Alphonzus mengimbau semua pihak untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat, disiplin dan konsisten, termasuk percepatan vaksinasi booster.
"Semua langkah tersebut adalah untuk meminimalkan kemungkinan risiko melonjaknya kembali jumlah kasus positif Covid-19 setelah Ramadhan dan Idul Fitri," pungkasnya.
"Sesuai dengan yang diperkirakan bahwa tingkat kunjungan pada saat Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2022 ini meningkat lebih tinggi sekitar 30% dibandingkan dengan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2021 yang lalu," terang Alphonzus kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (3/5/2022).
Asal tahu saja, pusat perbelanjaan sempat lesu akibat pembatasan aktivitas masyarakat. Pada Lebaran tahun lalu, kasus pandemi Covid-19 masih tinggi, tak seperti sekarang yang sudah melandai.
Oleh sebab itu, para pengusaha yang tergabung dalam APPBI berharap momen Lebaran tahun ini bisa membangkitkan pusat perbelanjaan kembali.
"Peningkatan kunjungan pada saat bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini diharapkan nantinya dapat menjadikan rata-rata tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan pada tahun 2022 ini mencapai 70%-80% yang mana lebih baik dari tahun 2020 yang hanya mencapai 50% dan tahun 2021 yang hanya mencapai 60% dibandingkan dengan sebelum pandemi," jelas Alphonzus.
Lebih lanjut dia menyebut bahwa Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini menjadi momentum penting yang menentukan bagi pemulihan kondisi usaha di tengah ketidakpastian global yang sedang dialami.
Setelah lonjakan jumlah kasus positif Covid-19 relatif sudah berhasil dikendalikan sebelum Ramadhan dan Idul Fitri, maka ia berharap pemerintah serta masyarakat bisa terus mengendalikan kondisi tersebut sampai dengan nanti setelah Ramadhan dan Idul Fitri.
"Jika kondisi tersebut berhasil dikendalikan sampai dengan nanti setelah Ramadhan dan Idul Fitri maka akan memudahkan untuk mempercepat pemulihan kondisi usaha," ujarnya.
Namun, jika terjadi sebaliknya maka akan semakin memperburuk kondisi usaha di tengah situasi kenaikan berbagai harga secara bersamaan yang memberatkan kehidupan masyarakat. Untuk itu, Alphonzus mengimbau semua pihak untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat, disiplin dan konsisten, termasuk percepatan vaksinasi booster.
"Semua langkah tersebut adalah untuk meminimalkan kemungkinan risiko melonjaknya kembali jumlah kasus positif Covid-19 setelah Ramadhan dan Idul Fitri," pungkasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda