Larangan Mudik, Penerbangan Umum dari dan ke Jakarta Ditutup
Sabtu, 25 April 2020 - 06:49 WIB
Dari sektor angkutan laut, manajemen PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mematuhi dan akan menjalankan aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait larangan mudik menggunakan moda transportasi laut. Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero), Yahya Kuncoro, memastikan manajemen telah memutuskan untuk tidak menjual tiket kepada pelanggan hingga tanggal 8 Juni 2020.
"Berdasarkan aturan tersebut, sementara waktu kami akan mempersiapkan seluruh kapal penumpang kami untuk mengangkut muatan logistik. Manajemen akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan selaku regulator untuk mengatur pola trayek agar dapat berjalan secara maksimal," ungkap Yahya di Jakarta kemarin.
Sementara itu, mulai kemarin sejumlah terminal keberangkatan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di DKI Jakarta resmi tidak melayani pemberangkatan penumpang. Penumpang yang sudah terlanjur datang ke terminal diimbau kembali pulang ke rumah masing-masing.
Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Terminal Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Muslim, menegaskan bahwa langkah tersebut diambil menindaklanjuti permenhub untuk mencegah penyebarluasan virus korona."Tadi (kemarin) pagi kami sosialisasikan semua terminal untuk menghentikan pelayanan bus AKAP. Kepada para penumpang diimbau agar tidak melakukan perjalanan keluar kota Jakarta," katanya.
Di Jakarta, pelayanan bus AKAP itu sedikitnya ada di empat terminal, yakni Terminal Kalideres, Kampung Rambutan, Tanjung Priok, dan Pulogebang. Menurut Muslim, seluruh loket perusahaan otobus (PO) di terminal tersebut sudah ditutup. "Kami menerjunkan 10 sampai 20 personel dibantu dengan aparat penegak hukum untuk menindak apabila ada bus atau PO yang masih beroperasi di terminal," katanya.
Putar Balik
Sejak dimulainya Operasi Ketupat Jaya 2020 mulai 24 April, penyekatan langsung diberlakukan di dua gerbang tol, yaitu gerbang tol Bitung dan Cikampek. Akibatnya, sejak pukul 00.00 WIB tercatat ada 1.181 kendaraan yang diminta memutar balik. Dari 1.181 kendaraan yang diputarbalikkan, 498 kendaraan diputarbalikkan di Bitung dan 683 kendaraan di Cikarang.
Polisi tidak melakukan penilangan karena meyakini langkah tersebut bisa membuat efek jera. "Sejak semalam ada 498 kendaraan di Bitung, 683 di Cikarang yang sudah kami minta kembali ke Jakarta,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo.
Dia menuturkan, sejak Jumat pukul 00.00 WIB, pihaknya langsung memulai Operasi Ketupat dalam rangka larangan mudik. Operasi berpusat pada dua pos pantau. Pos pantau itu yakni di pintu gerbang tol Cikarang Utama dan Bitung.
Selain di pintu tol, polisi membatasi akses di jalan-jalan umum, seperti dilakukan Polres Metro Bekasi. Kemarin mereka menutup akses wilayah Kabupaten Bekasi dan Karawang. Polisi memeriksa kendaraan yang akan meninggalkan wilayah Jabodetabek menuju Cikampek melalui tol Jakarta - Cikampek.
"Berdasarkan aturan tersebut, sementara waktu kami akan mempersiapkan seluruh kapal penumpang kami untuk mengangkut muatan logistik. Manajemen akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan selaku regulator untuk mengatur pola trayek agar dapat berjalan secara maksimal," ungkap Yahya di Jakarta kemarin.
Sementara itu, mulai kemarin sejumlah terminal keberangkatan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di DKI Jakarta resmi tidak melayani pemberangkatan penumpang. Penumpang yang sudah terlanjur datang ke terminal diimbau kembali pulang ke rumah masing-masing.
Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Terminal Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Muslim, menegaskan bahwa langkah tersebut diambil menindaklanjuti permenhub untuk mencegah penyebarluasan virus korona."Tadi (kemarin) pagi kami sosialisasikan semua terminal untuk menghentikan pelayanan bus AKAP. Kepada para penumpang diimbau agar tidak melakukan perjalanan keluar kota Jakarta," katanya.
Di Jakarta, pelayanan bus AKAP itu sedikitnya ada di empat terminal, yakni Terminal Kalideres, Kampung Rambutan, Tanjung Priok, dan Pulogebang. Menurut Muslim, seluruh loket perusahaan otobus (PO) di terminal tersebut sudah ditutup. "Kami menerjunkan 10 sampai 20 personel dibantu dengan aparat penegak hukum untuk menindak apabila ada bus atau PO yang masih beroperasi di terminal," katanya.
Putar Balik
Sejak dimulainya Operasi Ketupat Jaya 2020 mulai 24 April, penyekatan langsung diberlakukan di dua gerbang tol, yaitu gerbang tol Bitung dan Cikampek. Akibatnya, sejak pukul 00.00 WIB tercatat ada 1.181 kendaraan yang diminta memutar balik. Dari 1.181 kendaraan yang diputarbalikkan, 498 kendaraan diputarbalikkan di Bitung dan 683 kendaraan di Cikarang.
Polisi tidak melakukan penilangan karena meyakini langkah tersebut bisa membuat efek jera. "Sejak semalam ada 498 kendaraan di Bitung, 683 di Cikarang yang sudah kami minta kembali ke Jakarta,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo.
Dia menuturkan, sejak Jumat pukul 00.00 WIB, pihaknya langsung memulai Operasi Ketupat dalam rangka larangan mudik. Operasi berpusat pada dua pos pantau. Pos pantau itu yakni di pintu gerbang tol Cikarang Utama dan Bitung.
Selain di pintu tol, polisi membatasi akses di jalan-jalan umum, seperti dilakukan Polres Metro Bekasi. Kemarin mereka menutup akses wilayah Kabupaten Bekasi dan Karawang. Polisi memeriksa kendaraan yang akan meninggalkan wilayah Jabodetabek menuju Cikampek melalui tol Jakarta - Cikampek.
tulis komentar anda