IHSG Ambruk 4,42%, CEO Astronacci: Sudah Diprediksi Sebelumnya
Senin, 09 Mei 2022 - 16:20 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) setelah libur Idul Fitri 2022 mengalami penurunan signifikan 4,42%. IHSG kehilangan 319,16 poin dan jatuh ke level terendah, 6.909,75 pada perdagangan hari Senin (9/5/2022).
Kondisi jatuhnya IHSG ini sebelumnya telah diprediksi menggunakan metode Astronacci oleh CEO & Founder PT Astronacci International Gema Merdeka Goeyardi. Dari prediksi dan analisa yang dilakukan oleh Gema, terdapat beberapa poin dari kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia.
Menurut dia, kondisi-kondisi yang mempengaruhi antara lain, nilai inflasi Amerika Serikat, pelemahan nilai tukar rupiah, perang Rusia-Ukraina, harga minyak dunia yang naik, serta kondisi makroekonomi yang nyaris mirip seperti di tahun 2013. Kondisi makroekonomi yang terjadi di dunia saat ini, berdampak pada pergerakan IHSG di Indonesia.
"Negara kita tidak hidup sendiri. Negara kita bergerak bersama-sama dengan negara lain, dan pastinya akan berdampak ke Indonesia," ujar Gema Goeyardi melalui keterangan tertulisnya.
IHSG terjun bebas ke level terendah 6.911,84 pada pembukaan perdagangan hari ini, dibanding dengan penutupan pada Kamis (28/4) di angka 7.228,91. "Seperti terlihat di grafik, IHSG telah memasuki zona resistance dari wave 5, yang diikuti dengan adanya momentum multiple bearish divergence. Idealnya penguatan telah terbatas dan bersiap untuk terjadi pelemahan yang signifikan menuju area support," jelasnya.
Lebih lanjut, Gema menunjukkan grafik di atas merupakan gambaran yang akan terjadi setelah mini crash selesai. Menurut dia, idealnya IHSG akan kembali melanjutkan rally bullish berikutnya dengan target resistance terdekat pada area 7.800 setelah terjadi reversal pada area support.
Kondisi jatuhnya IHSG ini sebelumnya telah diprediksi menggunakan metode Astronacci oleh CEO & Founder PT Astronacci International Gema Merdeka Goeyardi. Dari prediksi dan analisa yang dilakukan oleh Gema, terdapat beberapa poin dari kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia.
Menurut dia, kondisi-kondisi yang mempengaruhi antara lain, nilai inflasi Amerika Serikat, pelemahan nilai tukar rupiah, perang Rusia-Ukraina, harga minyak dunia yang naik, serta kondisi makroekonomi yang nyaris mirip seperti di tahun 2013. Kondisi makroekonomi yang terjadi di dunia saat ini, berdampak pada pergerakan IHSG di Indonesia.
"Negara kita tidak hidup sendiri. Negara kita bergerak bersama-sama dengan negara lain, dan pastinya akan berdampak ke Indonesia," ujar Gema Goeyardi melalui keterangan tertulisnya.
IHSG terjun bebas ke level terendah 6.911,84 pada pembukaan perdagangan hari ini, dibanding dengan penutupan pada Kamis (28/4) di angka 7.228,91. "Seperti terlihat di grafik, IHSG telah memasuki zona resistance dari wave 5, yang diikuti dengan adanya momentum multiple bearish divergence. Idealnya penguatan telah terbatas dan bersiap untuk terjadi pelemahan yang signifikan menuju area support," jelasnya.
Lebih lanjut, Gema menunjukkan grafik di atas merupakan gambaran yang akan terjadi setelah mini crash selesai. Menurut dia, idealnya IHSG akan kembali melanjutkan rally bullish berikutnya dengan target resistance terdekat pada area 7.800 setelah terjadi reversal pada area support.
tulis komentar anda