Pariwisata Bisa Menggerakkan Kembali Ekonomi Masyarakat
Senin, 22 Juni 2020 - 17:13 WIB
JAKARTA - Gugus Tugas Nasional telah mengumumkan pembukaan kembali sektor pariwisata berbasis konservasi alam. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio berharap pembukaan bertahap sektor pariwisata bisa menggerakkan kembali perekonomian masyarakat, khususnya di sektor pariwisata.
“Saat ini kita berencana membuka kembali wisata alam yang berisiko rendah terhadap penularan. Banyak para pelaku sektor pariwisata sangat menanti kebijakan ini, karena selama tiga bulan terakhir mereka sangat terdampak oleh pandemi Covid-19 ini,” kata Wishnutama di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin (22/6/2020).
Wishnutama juga mengatakan, protokol kesehatan untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang disusun dan diusulkan oleh Kemenparekraf telah disahkan melalui keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK 0108/Menkes/382/2020 tentang protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka pencegahan dan pengendalian Coronavirus Disease 2019. “Diharapkan protokol kesehatan ini dapat menjadi acuan bagi seluruh pihak dalam perencanaan pembukaan pariwisata, termasuk wisata alam,” katanya.
Namun, kata Wishnutama, kesiapan pemerintah daerah pelaku industri maupun masyarakat masing-masing daerah sangat penting dalam melaksanakan hal ini. “Di samping tentunya kondisi Covid-19 di masing-masing daerah yang juga harus sudah kondusif.” ( Baca:Masyarakat Berpendapatan Rendah, 'Sudah Jatuh Tertimpa Tangga' )
Wishnutama menambahkan, pelaksanaan protokol kesehatan sendiri juga harus sangat disiplin dalam pelaksanaannya, agar dapat membawa kebaikan bagi masyarakat sekitar. “Contoh yang kami sudah lihat seperti di Bali, di Banyuwangi persiapan protokol kesehatan di sana saya melihat sangat baik. Dan tentunya banyak daerah-daerah lain yang sudah mempersiapkan demikian,” katanya.
Pariwisata, kata Wishnutama, adalah sektor yang sangat bergantung pada kepercayaan wisatawan domestik maupun internasional dalam memberikan rasa aman, sehat dan nyaman. “Kita harus dapat membangun kepercayaan ini agar pariwisata dapat bangkit kembali. Jangan sampai dalam pelaksanaannya nanti malah terjadi peningkatan kasus baru, karena memperbaiki protokol bisa dalam sehari dua hari saja tetapi mengembalikan rasa percaya itu butuh waktu yang cukup lama.”
“Jika kita tidak hati-hati dan disiplin dalam pelaksanaannya, dampak ekonomi bisa lebih buruk nantinya bagi sektor pariwisata. Semoga kita dapat melaksanakan protokol enforcement dengan baik. Sehingga sektor pariwisata dapat kembali bangkit dan produktif serta aman dari Covid-19,” tutup Wishnutama.
“Saat ini kita berencana membuka kembali wisata alam yang berisiko rendah terhadap penularan. Banyak para pelaku sektor pariwisata sangat menanti kebijakan ini, karena selama tiga bulan terakhir mereka sangat terdampak oleh pandemi Covid-19 ini,” kata Wishnutama di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin (22/6/2020).
Wishnutama juga mengatakan, protokol kesehatan untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang disusun dan diusulkan oleh Kemenparekraf telah disahkan melalui keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK 0108/Menkes/382/2020 tentang protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka pencegahan dan pengendalian Coronavirus Disease 2019. “Diharapkan protokol kesehatan ini dapat menjadi acuan bagi seluruh pihak dalam perencanaan pembukaan pariwisata, termasuk wisata alam,” katanya.
Namun, kata Wishnutama, kesiapan pemerintah daerah pelaku industri maupun masyarakat masing-masing daerah sangat penting dalam melaksanakan hal ini. “Di samping tentunya kondisi Covid-19 di masing-masing daerah yang juga harus sudah kondusif.” ( Baca:Masyarakat Berpendapatan Rendah, 'Sudah Jatuh Tertimpa Tangga' )
Wishnutama menambahkan, pelaksanaan protokol kesehatan sendiri juga harus sangat disiplin dalam pelaksanaannya, agar dapat membawa kebaikan bagi masyarakat sekitar. “Contoh yang kami sudah lihat seperti di Bali, di Banyuwangi persiapan protokol kesehatan di sana saya melihat sangat baik. Dan tentunya banyak daerah-daerah lain yang sudah mempersiapkan demikian,” katanya.
Pariwisata, kata Wishnutama, adalah sektor yang sangat bergantung pada kepercayaan wisatawan domestik maupun internasional dalam memberikan rasa aman, sehat dan nyaman. “Kita harus dapat membangun kepercayaan ini agar pariwisata dapat bangkit kembali. Jangan sampai dalam pelaksanaannya nanti malah terjadi peningkatan kasus baru, karena memperbaiki protokol bisa dalam sehari dua hari saja tetapi mengembalikan rasa percaya itu butuh waktu yang cukup lama.”
“Jika kita tidak hati-hati dan disiplin dalam pelaksanaannya, dampak ekonomi bisa lebih buruk nantinya bagi sektor pariwisata. Semoga kita dapat melaksanakan protokol enforcement dengan baik. Sehingga sektor pariwisata dapat kembali bangkit dan produktif serta aman dari Covid-19,” tutup Wishnutama.
(uka)
tulis komentar anda