Ungguli Turki dan Qatar, RI Ranking 4 Global Islamic Economy Indicator 2022
Selasa, 24 Mei 2022 - 19:27 WIB
JAKARTA - Indonesia masih bertahan di posisi 4 sebagai negara dengan indikator ekonomi berbasis Islam secara global (Global Islamic Economy Indicator) tahun ini.
Peringkat Indonesia mengalahkan negara-negara seperti Turki, Bahrain, Iran, Qatar hingga Pakistan. Hal itu tertuang dalam State of Global Islamic Economy Report 2022 yang dipublikasi DinarStandard.
"Laporan ini menggunakan pengukuran yang transparan di mana kami mengumpulkan sumber dari asal yang kredibel termasuk Bank Dunia," ujar Senior Partner of DinarStandard Sayd Farook dalam diskusi virtual, Selasa (24/5/2022).
Secara global, lanjut dia, peringkat atas Global Islamic Economy Indicator tahun ini masih dipegang oleh Malaysia di urutan pertama, kemudian Arab Saudi dan Uni Emirat Arab di posisi ke-2 dan ke-3. Sementara untuk Turki di posisi ke-5, Bahrain ke-6, Singapura ke-7, Kuwait ke-8, Iran ke-9 dan Jordan ke-10.
Secara rinci, indikator ekonomi halal global terdiri dari keuangan islami hingga media dan wisata halal. Indonesia sendiri menempati peringkat 6 dari sisi keuangan islami. Sedangkan untuk makanan halalnya di peringkat ke-2, hanya kalah dari Malaysia.
Dari sisi fesyen halal, Indonesia menempati urutan ke-3, masih kalah dari Uni Emirat Arab dan Turki. Dari sisi industri obat-obatan dan kosmetik halal, Indonesia masih rangking 8.
Sedangkan dari sisi ketersediaan paket perjalanan ramah muslim serta wisata halal, urutan Indonesia masih belum mencapai 10 besar.
Sayd menyatakan, Indonesia memiliki pasar muslim besar karena mayoritas penduduknya beragama Islam. "Namun bukan hanya kehalalan produk yang terpenting, tapi juga kualitas produknya harus juga diperhatikan," tandasnya.
Peringkat Indonesia mengalahkan negara-negara seperti Turki, Bahrain, Iran, Qatar hingga Pakistan. Hal itu tertuang dalam State of Global Islamic Economy Report 2022 yang dipublikasi DinarStandard.
"Laporan ini menggunakan pengukuran yang transparan di mana kami mengumpulkan sumber dari asal yang kredibel termasuk Bank Dunia," ujar Senior Partner of DinarStandard Sayd Farook dalam diskusi virtual, Selasa (24/5/2022).
Baca Juga
Secara global, lanjut dia, peringkat atas Global Islamic Economy Indicator tahun ini masih dipegang oleh Malaysia di urutan pertama, kemudian Arab Saudi dan Uni Emirat Arab di posisi ke-2 dan ke-3. Sementara untuk Turki di posisi ke-5, Bahrain ke-6, Singapura ke-7, Kuwait ke-8, Iran ke-9 dan Jordan ke-10.
Secara rinci, indikator ekonomi halal global terdiri dari keuangan islami hingga media dan wisata halal. Indonesia sendiri menempati peringkat 6 dari sisi keuangan islami. Sedangkan untuk makanan halalnya di peringkat ke-2, hanya kalah dari Malaysia.
Dari sisi fesyen halal, Indonesia menempati urutan ke-3, masih kalah dari Uni Emirat Arab dan Turki. Dari sisi industri obat-obatan dan kosmetik halal, Indonesia masih rangking 8.
Sedangkan dari sisi ketersediaan paket perjalanan ramah muslim serta wisata halal, urutan Indonesia masih belum mencapai 10 besar.
Sayd menyatakan, Indonesia memiliki pasar muslim besar karena mayoritas penduduknya beragama Islam. "Namun bukan hanya kehalalan produk yang terpenting, tapi juga kualitas produknya harus juga diperhatikan," tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda