Rekor, Penjualan Emas Antam Capai Rp25,94 Triliun di 2021
Selasa, 24 Mei 2022 - 21:41 WIB
JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk atau Antam membukukan penjualan bersih Rp38,44 triliun sepanjang 2021 atau tumbuh 40% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Direktur Utama Antam Nikolas D Kanter atau Nico mengatakan, capaian tersebut lantaran aktivitas produksi dan penjualan berjalan optimal saat kondisi ekonomi global dan nasional perlahan membaik.
"Pada 2021, Antam berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas dan bijih nikel," kata Nico, Selasa (24/5/2022).
Penjualan bersih domestik menjadi kontributor dominan senilai Rp29,86 triliun atau setara 78% dari total penjualan bersih tahun lalu.
Produk emas menjadi kontributor terbesar dengan proporsi 67% terhadap total penjualan. Adapun nilai penjualannya mencapai Rp25,94 triliun atau tumbuh 34% secara tahunan bila dibandingkan penjualan pada 2020 yang tercatat Rp19,36 triliun.
Menurut Nico, pertumbuhan nilai penjualan tersebut sejalan dengan kenaikan volume penjualan emas tahun 2021 dengan volume penjualan mencapai 29,38 ton, naik 33% dari penjualan 2020 sebesar 22,10 ton logam emas.
"Tahun 2021 Antam mampu meningkatkan basis pelanggan emas di dalam negeri dengan capaian penjualan emas domestik sebesar 28,28 ton," tuturnya.
Atas realisasi tersebut, emiten pelat merah ini membukukan capaian tertinggi tingkat penjualan emas di pasar domestik sepanjang sejarah perusahaan.
Di sisi produksi logam emas, lanjut Nico, Antam yang berasal dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai 1,69 ton tumbuh 1% dari capaian produksi 2020 sebesar 1,67 ton.
Dengan tingkat harga logam emas global yang terjaga stabil pada 2021, peningkatan performa operasi dan penjualan segmen logam mulia dan pemurnian berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp1,67 triliun atau tumbuh 15% pada 2021.
Direktur Utama Antam Nikolas D Kanter atau Nico mengatakan, capaian tersebut lantaran aktivitas produksi dan penjualan berjalan optimal saat kondisi ekonomi global dan nasional perlahan membaik.
"Pada 2021, Antam berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas dan bijih nikel," kata Nico, Selasa (24/5/2022).
Penjualan bersih domestik menjadi kontributor dominan senilai Rp29,86 triliun atau setara 78% dari total penjualan bersih tahun lalu.
Produk emas menjadi kontributor terbesar dengan proporsi 67% terhadap total penjualan. Adapun nilai penjualannya mencapai Rp25,94 triliun atau tumbuh 34% secara tahunan bila dibandingkan penjualan pada 2020 yang tercatat Rp19,36 triliun.
Menurut Nico, pertumbuhan nilai penjualan tersebut sejalan dengan kenaikan volume penjualan emas tahun 2021 dengan volume penjualan mencapai 29,38 ton, naik 33% dari penjualan 2020 sebesar 22,10 ton logam emas.
"Tahun 2021 Antam mampu meningkatkan basis pelanggan emas di dalam negeri dengan capaian penjualan emas domestik sebesar 28,28 ton," tuturnya.
Atas realisasi tersebut, emiten pelat merah ini membukukan capaian tertinggi tingkat penjualan emas di pasar domestik sepanjang sejarah perusahaan.
Di sisi produksi logam emas, lanjut Nico, Antam yang berasal dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai 1,69 ton tumbuh 1% dari capaian produksi 2020 sebesar 1,67 ton.
Dengan tingkat harga logam emas global yang terjaga stabil pada 2021, peningkatan performa operasi dan penjualan segmen logam mulia dan pemurnian berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp1,67 triliun atau tumbuh 15% pada 2021.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda