Kementan Dukung Pengembangan Petani Milenial Kalteng
Rabu, 25 Mei 2022 - 17:04 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggencarkan program regenerasi petani dengan memfasilitasi generasi milenial. Tujuannya agar lebih leluasa mengembangkan potensi didukung minat dan kemampuannya menjadi wirausahawan pertanian.
Upaya tersebut ditempuh, salah satunya melalui fasilitasi pemanfaatan dan pengembangan Teaching Factory (TeFa) pada sekolah vokasi pertanian. Sekolah pertanian ini di bawah kendali dan koordinasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan perlu adanya lembaga pendidikan pertanian yang berfungsi sebagai wadah mencetak SDM pertanian andal, profesional, maju, mandiri dan modern.
(Baca juga:Jaga Keseimbangan Sistem, Kementan Perkuat Regenerasi Petani)
“Pengelolaan pertanian saat ini dan ke depan harus didukung teknologi informasi, inovasi teknologi dan mekanisasi,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/5/2022).
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa ‘mesin cetak’ SDM unggulan pertanian berada di lembaga pendidikan vokasi, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri (SMKPPN).
Pendidikan vokasi tersebut, kata Dedi, harus link and match dengan dunia usaha dan dunia industri (DuDi) sehingga ketika siswa/mahasiswa lulus, dapat langsung terjun sebagai petani milenial andal, kreatif, profesional dan berdaya saing. Mereka diharapkan bisa menggerakkan produktivitas pangan ke arah ekspor dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
(Baca juga:Visa Pertanian Australia dan Regenerasi Petani Indonesia)
“Pendidikan vokasi pertanian memiliki tujuan untuk menghasilkan alumni yang berkualitas, kualifikasinya job creator dengan kemampuan entrepreneurship yang tinggi. Itu sudah merupakan keharusan,” katanya.
Upaya tersebut ditempuh, salah satunya melalui fasilitasi pemanfaatan dan pengembangan Teaching Factory (TeFa) pada sekolah vokasi pertanian. Sekolah pertanian ini di bawah kendali dan koordinasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan perlu adanya lembaga pendidikan pertanian yang berfungsi sebagai wadah mencetak SDM pertanian andal, profesional, maju, mandiri dan modern.
(Baca juga:Jaga Keseimbangan Sistem, Kementan Perkuat Regenerasi Petani)
“Pengelolaan pertanian saat ini dan ke depan harus didukung teknologi informasi, inovasi teknologi dan mekanisasi,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/5/2022).
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa ‘mesin cetak’ SDM unggulan pertanian berada di lembaga pendidikan vokasi, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri (SMKPPN).
Pendidikan vokasi tersebut, kata Dedi, harus link and match dengan dunia usaha dan dunia industri (DuDi) sehingga ketika siswa/mahasiswa lulus, dapat langsung terjun sebagai petani milenial andal, kreatif, profesional dan berdaya saing. Mereka diharapkan bisa menggerakkan produktivitas pangan ke arah ekspor dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
(Baca juga:Visa Pertanian Australia dan Regenerasi Petani Indonesia)
“Pendidikan vokasi pertanian memiliki tujuan untuk menghasilkan alumni yang berkualitas, kualifikasinya job creator dengan kemampuan entrepreneurship yang tinggi. Itu sudah merupakan keharusan,” katanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda