Catatkan Pertumbuhan 77%, BRI Life Kantongi Pendapatan Rp2,9 Triliun
Rabu, 25 Mei 2022 - 21:33 WIB
JAKARTA - BRI Life terus berupaya melakukan peningkatan produktivitas kinerja perusahaan melalui terobosan-terobosan baru di bidang manajemen, sumber daya manusia, produk, pemasaran dan kualitas layanan konsumen. Pun selalu mengikuti perkembangan teknologi yang terus berkembang sehingga berdampak positif terhadap kinerja keuangan.
Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila menyampaikan, bahwa sampai dengan kuartal I-2022 secara keseluruhan total pendapatan BRI Life mengalami peningkatan. Pendapatan BRI Life tumbuh 77% lebih menjadi Rp2,91 triliun dibanding periode sama tahun lalu.
“Pertumbuhan tersebut memperlihatkan, tetap meningkatnya tingkat kepercayaan nasabah kepada Asuransi BRI Life, yang yang terus berkembang dalam memberikan perlindungan jangka panjang kepada masyarakat nasabah,” kata Iwan dalam konferensi pers dan halal bi halal jajaran direksi asuransi BRI Life, Rabu (25/5/2022).
Pertumbuhan pendaparan BRI Life ditopang oleh pendapatan premi yang meningkat 51,8%, dari Rp1,65 triliun pada kuartal I 2021, menjadi Rp2,50 triliun di 2022. Peningkatan pendapatan premi ini dikontribusi dari penjualan lini non-unitlink.
Terkait investasi sampai dengan semester I-2022, Lim Chet Ming, Direktur Keuangan BRI Life, menjelaskan, perusahaanya membenamkan dana ke aset berkualitas tinggi, yaitu sekitar 54% di SUN dan 22% obligasi korporasi dengan rating investent grade. BRI Life sangat peduli dan mendukung Environment Social and Good Governance (ESG), dengan investasi lebih dari Rp200 miliar ke instrumen saham yang termasuk dalam indeks ESG.
“Total Aset BRI Life di tahun 2022, terus bertambah kuat dengan aset saat ini Rp19,99 triliun dan baru-baru ini FMH (FWD Management Holding Limited) meningkatkan kepemilikan-nya menjadi 35,14 %” jelas Lim Chet Ming, Direktur Keuangan BRI Life.
Selanjunya untuk ratio RBC, BRI Life mencapai 549, 93% jauh diatas persyaratan minimum 120% dari OJK, hal ini menunjukkan bahwa BRI Life sangat sehat.
BRI Life terus fokus untuk memberikan perlindungan kepada Masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari jumlah klaim yang dibayarkan selama kuartal pertama tahun 2022, yang mencapai Rp1 triliun. Jumlah ini menurun sekitar 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang disebabkan oleh Pandemi Covid 19.
Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila menyampaikan, bahwa sampai dengan kuartal I-2022 secara keseluruhan total pendapatan BRI Life mengalami peningkatan. Pendapatan BRI Life tumbuh 77% lebih menjadi Rp2,91 triliun dibanding periode sama tahun lalu.
“Pertumbuhan tersebut memperlihatkan, tetap meningkatnya tingkat kepercayaan nasabah kepada Asuransi BRI Life, yang yang terus berkembang dalam memberikan perlindungan jangka panjang kepada masyarakat nasabah,” kata Iwan dalam konferensi pers dan halal bi halal jajaran direksi asuransi BRI Life, Rabu (25/5/2022).
Pertumbuhan pendaparan BRI Life ditopang oleh pendapatan premi yang meningkat 51,8%, dari Rp1,65 triliun pada kuartal I 2021, menjadi Rp2,50 triliun di 2022. Peningkatan pendapatan premi ini dikontribusi dari penjualan lini non-unitlink.
Terkait investasi sampai dengan semester I-2022, Lim Chet Ming, Direktur Keuangan BRI Life, menjelaskan, perusahaanya membenamkan dana ke aset berkualitas tinggi, yaitu sekitar 54% di SUN dan 22% obligasi korporasi dengan rating investent grade. BRI Life sangat peduli dan mendukung Environment Social and Good Governance (ESG), dengan investasi lebih dari Rp200 miliar ke instrumen saham yang termasuk dalam indeks ESG.
“Total Aset BRI Life di tahun 2022, terus bertambah kuat dengan aset saat ini Rp19,99 triliun dan baru-baru ini FMH (FWD Management Holding Limited) meningkatkan kepemilikan-nya menjadi 35,14 %” jelas Lim Chet Ming, Direktur Keuangan BRI Life.
Selanjunya untuk ratio RBC, BRI Life mencapai 549, 93% jauh diatas persyaratan minimum 120% dari OJK, hal ini menunjukkan bahwa BRI Life sangat sehat.
BRI Life terus fokus untuk memberikan perlindungan kepada Masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari jumlah klaim yang dibayarkan selama kuartal pertama tahun 2022, yang mencapai Rp1 triliun. Jumlah ini menurun sekitar 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang disebabkan oleh Pandemi Covid 19.
tulis komentar anda