Utang Holding BUMN Pertambangan Tembus Rp93,4 Triliun
Senin, 30 Mei 2022 - 10:35 WIB
JAKARTA - Utang berbunga induk holding BUMN pertambangan, MIND ID , naik 2%. Hingga 31 Desember 2021, total utang berbunga BUMN pengeruk harta karun itu mencapai Rp93,4 triliun.
Nominal utang ini dikonfirmasi langsung Direktur Utama MIND Hendi Prio Santoso saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (25/5/2022) lalu. Meski begitu, Hendi enggan merinci sumber utang yang dimaksud.
"Utang berbunga Rp93,4 triliun, hanya naik 2% dari tahun sebelumnya (2020)," ungkap Hendi, dikutip Senin (30/5/2022).
Meski demikian, kinerja keuangan terkonsolidasi perusahaan hingga akhir 2021 tercatat positif. Di sisi pendapatan mencapai Rp93,75 triliun atau lebih tinggi 40,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara, laba bersih mencapai Rp14,33 triliun atau lebih tinggi 686,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Lalu, aset 13,4% lebih tinggi dari tahun 2020, menjadi Rp204,9 triliun. Kas dan setara kas menjadi Rp40,7 triliun, lebih tinggi 45,4% dari tahun sebelumnya.
"Ekuitas alhamdulillah naik 20,3% menjadi Rp87,2 triliun. Sedangkan debt to equity ratio-nya sangat sehat menjadi 1,07 X atau lebih rendah 15% dibandingkan periode sebelumnya," ungkap Hendi.
Untuk EBITDA margin mencapai 29,93% atau lebih tinggi 76,9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Nominal utang ini dikonfirmasi langsung Direktur Utama MIND Hendi Prio Santoso saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (25/5/2022) lalu. Meski begitu, Hendi enggan merinci sumber utang yang dimaksud.
"Utang berbunga Rp93,4 triliun, hanya naik 2% dari tahun sebelumnya (2020)," ungkap Hendi, dikutip Senin (30/5/2022).
Meski demikian, kinerja keuangan terkonsolidasi perusahaan hingga akhir 2021 tercatat positif. Di sisi pendapatan mencapai Rp93,75 triliun atau lebih tinggi 40,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara, laba bersih mencapai Rp14,33 triliun atau lebih tinggi 686,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Lalu, aset 13,4% lebih tinggi dari tahun 2020, menjadi Rp204,9 triliun. Kas dan setara kas menjadi Rp40,7 triliun, lebih tinggi 45,4% dari tahun sebelumnya.
"Ekuitas alhamdulillah naik 20,3% menjadi Rp87,2 triliun. Sedangkan debt to equity ratio-nya sangat sehat menjadi 1,07 X atau lebih rendah 15% dibandingkan periode sebelumnya," ungkap Hendi.
Untuk EBITDA margin mencapai 29,93% atau lebih tinggi 76,9% dibandingkan tahun sebelumnya.
(uka)
tulis komentar anda