Nilai Harta Karun RI Ini Tembus Rp33.940 Triliun, Bisa Buat Lunasi Utang Negara

Rabu, 01 Juni 2022 - 14:35 WIB
Sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, Indonesia didorong untuk mampu memanfaatkan momentum tingginya nilai ekonomi nikel yang dianggap sebagai 'emas baru'. Diketahui nikel merupakan salah satu komponen utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, produksi olahan nikel Indonesia mencapai 2,47 juta ton pada 2021. Angka ini naik 2,17 persen dibandingkan 2020 yang sebesar 2,41 juta ton.

Tren produksi olahan nikel di Indonesia mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Pada awalnya produksi olahan nikel hanya sebesar 927,9 ribu ton pada 2018. Angka ini terus naik, salah satunya ditopang oleh produksi feronikel.

Kementerian ESDM pun berencana meningkatkan kembali produksi olahan nikel mencapai 2,58 juta ton pada 2022. Tahun ini, Kementerian ESDM mematok produksi olahan nikel dapat mengalami peningkatan.

Feronikel ditargetkan meningkat menjadi 1,66 juta ton, nickel pig iron 831.000 ton, dan nickel matte 82.900 ton. Ekspektasinya 5 tahun ke depan produksi nikel ini bisa terus meningkat seiring dengan melimpahnya cadangan nikel Indonesia.

Selain itu, terdapat mineral lain yang menjadi andalan ekspor Indonesia walaupun tidak masuk 10 besar produksi dunia, yaitu:

1. Besi dan Baja, nilai ekspor USD8,79 miliar.

2. Tembaga, nilai ekspor USD1,4 miliar.

3. Aluminium, nilai ekspor USD352 juta.

4. Seng, nilai ekspor USD18,1 juta.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More