Nilai Harta Karun RI Ini Tembus Rp33.940 Triliun, Bisa Buat Lunasi Utang Negara
Rabu, 01 Juni 2022 - 14:35 WIB
JAKARTA - Indonesia dikenal punya segudang harta karun mineral seperti nikel , timah, hingga tembaga. Sedangkan untuk komoditas tambang tidak kalah mempunyaicadangan melimpah, sebut saja batu bara, bauksit, hingga logam langka seperti tanah jarang.
Bahkan, Indonesia punya harta karun mineral, yang jumlahnya nomor 1 di dunia. Hampir seluruh negara mengincar komoditas ini dari Indonesia, harta karun itu adalah nikel.
Berdasarkan data USGS pada Januari 2020 dan Badan Geologi 2019, mengutip dari Booklet Nikel yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2020, jumlah cadangan nikel RI tercatat mencapai 72 juta ton nikel (termasuk nikel limonite/ kadar rendah). Jumlah ini mencapai 52% dari total cadangan nikel dunia sebesar 139.419.000 ton nikel.
"Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, artinya Indonesia berperan penting dalam penyediaan bahan baku nikel dunia," ungkap Booklet Nikel Kementerian ESDM 2020.
Bila menggunakan Harga Mineral Acuan (HMA) nikel pada akhir Maret 2022, turun 0,6% dibandingkan hari sebelumnya menjadi USD32.520 per ton. Maka valuasi cadangan logam nikel di Indonesia mencapai USD2.34 triliun atau setara setara Rp33.940 triliun (Kurs Rp14,495 per USD).
Untuk urusan cadangan nikel, ada Australia yang mencapai 15%, lalu Brazil 8%, Rusia 5%, dan gabungan sejumlah negara lainnya seperti Filipina, China, Kanada, dan lainnya 20%.
Produksi nikel Indonesia sendiri mencapai 760.000 ton. Unggul telak dari Filipina dan Rusia dengan produksi masing-masing 320.000 ton dan 280.000 ton.Dengan cadangan dan produksi melimpah, nikel menjadi salah satu andalan ekspor Indonesia. Sepanjang semester-I 2021, ekspor nikel sebesar USD443,2 juta.
Selain nikel, Indonesia juga dikenal punya banyak harta karun mineral lain dimana RI sebagai produsen timah terbesar di dunia selain China. Pada tahun 2020, produksi timah Indonesia mencapai 66.000 metrik ton dan cadangan 800.000 metrik ton.
Bahkan, Indonesia punya harta karun mineral, yang jumlahnya nomor 1 di dunia. Hampir seluruh negara mengincar komoditas ini dari Indonesia, harta karun itu adalah nikel.
Berdasarkan data USGS pada Januari 2020 dan Badan Geologi 2019, mengutip dari Booklet Nikel yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2020, jumlah cadangan nikel RI tercatat mencapai 72 juta ton nikel (termasuk nikel limonite/ kadar rendah). Jumlah ini mencapai 52% dari total cadangan nikel dunia sebesar 139.419.000 ton nikel.
"Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, artinya Indonesia berperan penting dalam penyediaan bahan baku nikel dunia," ungkap Booklet Nikel Kementerian ESDM 2020.
Bila menggunakan Harga Mineral Acuan (HMA) nikel pada akhir Maret 2022, turun 0,6% dibandingkan hari sebelumnya menjadi USD32.520 per ton. Maka valuasi cadangan logam nikel di Indonesia mencapai USD2.34 triliun atau setara setara Rp33.940 triliun (Kurs Rp14,495 per USD).
Untuk urusan cadangan nikel, ada Australia yang mencapai 15%, lalu Brazil 8%, Rusia 5%, dan gabungan sejumlah negara lainnya seperti Filipina, China, Kanada, dan lainnya 20%.
Produksi nikel Indonesia sendiri mencapai 760.000 ton. Unggul telak dari Filipina dan Rusia dengan produksi masing-masing 320.000 ton dan 280.000 ton.Dengan cadangan dan produksi melimpah, nikel menjadi salah satu andalan ekspor Indonesia. Sepanjang semester-I 2021, ekspor nikel sebesar USD443,2 juta.
Selain nikel, Indonesia juga dikenal punya banyak harta karun mineral lain dimana RI sebagai produsen timah terbesar di dunia selain China. Pada tahun 2020, produksi timah Indonesia mencapai 66.000 metrik ton dan cadangan 800.000 metrik ton.
tulis komentar anda