Perang Rusia Ukraina Bisa Guncang Perdagangan Global: Siapa Jadi Pemenang atau Pecundang

Sabtu, 04 Juni 2022 - 20:38 WIB
Mengacu pada perang serta pandemi, Martin menambahkan: "Kekuatan-kekuatan ini dapat mengarah pada penyelarasan kembali perdagangan global. Ekonomi global menjadi lebih terwilayah — rantai pasokan yang lebih pendek dengan mitra yang 'andal'."

1. Blok Perdagangan

Martin mengatakan ini bukan akhir dari globalisasi, tetapi bahwa perdagangan global dapat diatur ulang menjadi dua atau lebih "blok yang berbeda."

Blok pertama itu akan terdiri dari Uni Eropa, AS dan sekutu mereka yang telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, dan selaras dalam mengisolasi Rusia. Lanjutnya menurut Martin, sekutu-sekutu itu dapat mencakup Inggris dan Jepang.

Kelompok lain mungkin adalah negara-negara yang akan berusaha mengangkangi kedua belah pihak. "Akan ada blok negara-negara seperti China dan India yang mempertahankan perdagangan dengan sekutu yang memberikan sanksi dan Rusia," terangnya.

"Mereka dapat mengambil lebih banyak energi dan sumber daya dari Rusia, tetapi perlu juga mempertahankan hubungan baik dengan ekonomi besar di blok pertama yang menyumbang proporsi signifikan dari permintaan ekspor mereka," kata Martin.

2. Rute perdagangan

"Rute perdagangan melalui darat dan laut serta volume yang melewatinya akan terpengaruh," ungkap Martin.

Sejak perang dimulai, perusahaan pengiriman telah menghindari Laut Hitam, di mana aktivitas militer Rusia telah memblokir pengiriman komersial. Hal itu menyebabkan kemacetan pada pelabuhan lain di Eropa karena banyak pengirim harus mengubah rute mereka.

"Aktivitas militer Rusia di Laut Hitam, serangan yang terus menerus terhadap pelabuhan Ukraina, dan penambangan di perairan sekitar pelabuhan membuat pengiriman komersial menjadi tidak mungkin," tulis Tursa dalam catatannya pada 25 Mei.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More