Cerita Tiara Hana, dari Bisnis Rumah Tangga jadi Perusahaan Investasi Properti Resor Mewah
Sabtu, 11 Juni 2022 - 17:17 WIB
Pada tahun 2018, para pendiri Tiara Hana menyambut Hana, putri sulung mereka, awalnya sebagai desainer brand untuk mempelajari seluk-beluk manajemen hingga nantinya menjadi ujung tombak perusahaan di masa depan.
Dengan latar belakang periklanan dan desain, peran pertama dan utama Hana adalah mengembangkan brand dengan pendekatan yang lebih modern dan menarik. Kemudian olehnya, konsep investasi ini dikemas menjadi konsep co-ownership.
Hal ini bermaksud untuk menanamkan rasa memiliki karena setiap investor memiliki sebagian dari properti tersebut.
Tiara Hana hadir untuk memberikan peluang bagi investor dalam memiliki luxury resort villa paling eksklusif tanpa biaya kapital yang tinggi di beberapa destinasi terindah di Indonesia.
Selama satu dekade, perusahaan keluarga ini terus tumbuh dengan lebih dari 500 pelanggan, 5 kantor, 36 karyawan, dan 7 properti mewah di destinasi yang indah seperti Lombok dan Bali. Menurut Hadi Moorthy, perjalanan mereka baru saja dimulai.
"Sebagai perusahaan butik yang dibangun di atas nilai-nilai keluarga, kami percaya pada pendekatan yang personal untuk memahami kebutuhan customer kami dan apa yang ingin mereka capai, tidak hanya sekedar menjual properti," kata Hadi.
Tiara Hana berusaha untuk memberikan pelayanan customer yang personal demi mendukung perjalanan co-ownership mereka di setiap langkahnya, karena pengalaman yang luar biasa akan selalu diingat oleh customer.
Nilai-nilai ini tercermin dalam proyek terbaru mereka, Stanagiri Retreat Ubud, di mana mereka sangat terlibat dalam proses pengembangannya.
Mengkurasi properti luxury mereka dengan seksama, Tiara Hana bertujuan tidak hanya memberikan keuntungan yang lebih baik bagi pelanggan mereka tetapi juga meningkatkan lifestyle idaman mereka.
Dengan latar belakang periklanan dan desain, peran pertama dan utama Hana adalah mengembangkan brand dengan pendekatan yang lebih modern dan menarik. Kemudian olehnya, konsep investasi ini dikemas menjadi konsep co-ownership.
Hal ini bermaksud untuk menanamkan rasa memiliki karena setiap investor memiliki sebagian dari properti tersebut.
Tiara Hana hadir untuk memberikan peluang bagi investor dalam memiliki luxury resort villa paling eksklusif tanpa biaya kapital yang tinggi di beberapa destinasi terindah di Indonesia.
Baca Juga
Selama satu dekade, perusahaan keluarga ini terus tumbuh dengan lebih dari 500 pelanggan, 5 kantor, 36 karyawan, dan 7 properti mewah di destinasi yang indah seperti Lombok dan Bali. Menurut Hadi Moorthy, perjalanan mereka baru saja dimulai.
"Sebagai perusahaan butik yang dibangun di atas nilai-nilai keluarga, kami percaya pada pendekatan yang personal untuk memahami kebutuhan customer kami dan apa yang ingin mereka capai, tidak hanya sekedar menjual properti," kata Hadi.
Tiara Hana berusaha untuk memberikan pelayanan customer yang personal demi mendukung perjalanan co-ownership mereka di setiap langkahnya, karena pengalaman yang luar biasa akan selalu diingat oleh customer.
Nilai-nilai ini tercermin dalam proyek terbaru mereka, Stanagiri Retreat Ubud, di mana mereka sangat terlibat dalam proses pengembangannya.
Mengkurasi properti luxury mereka dengan seksama, Tiara Hana bertujuan tidak hanya memberikan keuntungan yang lebih baik bagi pelanggan mereka tetapi juga meningkatkan lifestyle idaman mereka.
Lihat Juga :
tulis komentar anda